Berita

Direktur PWNI-BHI, Lalu Muhammad Iqbal/RMOL

Dunia

Kemlu Sebut Pemulangan WNI Pengikut ISIS Butuh Proses

SELASA, 02 APRIL 2019 | 19:44 WIB | LAPORAN:

Kekalahan kelompok ekstrimis Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) di Suriah membuat para pengikut asal Indonesia ingin segera dipulangkan ke tanah air.

Namun Kementerian Luar Negeri (Kemlu) melalui Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) memastikan bahwa keinginan kepulangan tersebut diperlukan proses yang cukup lama.

Direktur PWNI-BHI, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, saat ini terdapat puluhan WNI pengikut ISIS yang berada di tenda pengungsian di Kurdi dan Suriah Utara. Permintaan kepulangan mereka saat ini tengah diprosesnya atas dasar nasionalitas.

"Sebagaimana kita ketahui bahwa perlindungan WNI itu diberikan atas dasar nasionalitas karena itu kami sedang memverifikasi data dan profil dari mereka yang diduga WNI di Suriah Utara tersebut," ungkap Iqbal usai melakukan sosialisasi pemilu kepada perwakilan negara-negara sahabat Indonesia di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (2/4).

Proses kepulangan mereka tidak hanya atas pertimbangan kemanusiaan, namun juga faktor keamanan.

"Jadi pada waktunya nanti kita akan segera putuskan," tuturnya.

Pada tahun 2017 lalu, Indonesia telah memulangkan 18 WNI ke Tanah Air dari Suriah atas hasil penilaian selama delapan bulan. "Dan saat ini kan jumlahnya jauh lebih banyak, jadi butuh waktu lebih lama," tuturnya.

Selain itu, keputusan kepulangan mereka juga tidak hanya di tangan Kemlu, namun banyak instansi yang perlu dilibatkan. Iqbal menjelaskan, Kemlu hanya bertugas sebagai pendukung kepulangan mereka saja.

"Kami kan hanya di hilirnya memastikan kalau nantinya kita memutuskan untuk memulangkan, tugas kami hanya memulangkan. Itu juga jadi tanggung jawabnya instansi yang terkait di dalam negeri. Karena itu dari awal kami perlu diskusi dengan mereka (instansi lain)," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya