Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

NASA: Puing Satelit India Bahayakan Stasiun Luar Angkasa Internasional

SELASA, 02 APRIL 2019 | 19:39 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Penghancuran salah satu satelitnya di India menciptakan 400 keping puing, yang membahayakan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
 
Begitu kata Kepala NASA, Jim Bridenstine saat berpidato di hadapan para pegawai Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional awal pekan ini.
 

Komentarnya dibuat selang lima hari setelah India menembak jatuh satelit yang mengorbit rendah dalam uji coba rudal untuk membuktikan bahwa itu adalah salah satu kekuatan antariksa canggih dunia.
 
Namun Bridenstine mengkritik penghancuran itu. Dia menyebut bahwa tidak semua bagian cukup besar untuk dilacak.
 
"Apa yang kami lacak sekarang, benda-benda yang cukup besar untuk dilacak, kita berbicara sekitar 10 sentimeter atau lebih besar, sekitar 60 buah telah dilacak," jelasnya, seperti dimuat Channel News Asia.
 
Satelit India hancur pada ketinggian relatif rendah 300 kilometer, jauh di bawah ISS dan sebagian besar satelit di orbit.
 
Tetapi 24 dari kepingan satelit itu, jelasnya, berada di atas puncak ISS.
 
"Itu adalah hal yang mengerikan untuk menciptakan sebuah peristiwa yang mengirimkan puing-puing di sebuah apogee yang melampaui Stasiun Luar Angkasa Internasional," lanjutnya.
 
"Kegiatan semacam itu tidak kompatibel dengan masa depan pesawat luar angkasa manusia," sambungnya.
 
"Hal itu tidak bisa diterima dan NASA harus sangat jelas tentang apa dampaknya bagi kita," tegas Bridenstine.
 
Sementara itu, militer Amerika Serikat melacak objek di luar angkasa untuk memprediksi risiko tabrakan untuk ISS dan untuk satelit. Mereka saat ini melacak 23.000 objek yang lebih besar dari 10 sentimeter.
 
Bridenstine menambahkan, hasil dari ujicoba yang dilakukan India menyebabkan resiko tabrakan puing dengan ISS telah meningkat sebesar 44 persen selama 10 hari.
 
Tetapi resiko akan hilang seiring waktu karena banyak puing akan terbakar saat memasuki atmosfer.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Helikopter Rombongan Presiden Iran Jatuh

Senin, 20 Mei 2024 | 00:06

Tak Dapat Dukungan Kiai, Ketua MUI Salatiga Mundur dari Penjaringan Pilwalkot PDIP

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:47

Hanya Raih 27 Persen Suara, Prabowo-Gibran Tak Kalah KO di Aceh

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:25

Bangun Digital Entrepreneurship Butuh Pengetahuan, Strategi, dan Konsistensi

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:07

Khairunnisa: Akbar Tandjung Guru Aktivis Semua Angkatan

Minggu, 19 Mei 2024 | 22:56

MUI Jakarta Kecam Pencatutan Nama Ulama demi Kepentingan Bisnis

Minggu, 19 Mei 2024 | 22:42

Jelang Idul Adha, Waspadai Penyakit Menular Hewan Ternak

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:57

KPU KBB Berharap Dana Hibah Pilkada Segera Cair

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:39

Amanah Ajak Anak Muda Aceh Kembangkan Kreasi Teknologi

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:33

Sudirman Said Maju Pilkada Jakarta, Ini Respons Anies

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:17

Selengkapnya