MENURUT Wikipedia: fitnah atau dergama, atau defamasi merupakan komunikasi kepada satu orang atau lebih yang bertujuan untuk memberikan stigma negatif atas suatu peristiwa yang dilakukan oleh pihak lain berdasarkan atas fakta palsu yang dapat mempengaruhi penghormatan, wibawa, atau reputasi seseorang.
Kata "fitnah" diserap dari bahasa Arab, dan pengertian aslinya adalah "cobaan" atau "ujian". Hal terkait fitnah adalah pengumuman fakta yang bersifat pribadi kepada publik, yang muncul ketika seseorang mengungkapkan informasi yang bukan masalah umum, dan hal tersebut bersifat menyerang pribadi yang bersangkutan.
Haram
Yesus Kristus disalib akibat difitnah. Di dalam Alkitab, Yakobus 4:11 tersurat “
Saudara-saudaraku, janganlah kamu saling memfitnah! Barangsiapa memfitnah saudaranya atau menghakiminya, ia mencela hukum dan menghakiminya; dan jika engkau menghakimi hukum, maka engkau bukanlah penurut hukum, tetapi hakimnya.â€
Di dalam Alquran dan Hadist banyak makna tentang fitnah, seperti fitnah bermaksud syirik, berpaling dari jalan yang benar ke jalan sesat, perselisihan dan peperangan, kemungkaran dan kemaksiatan. Termasuk menyebar berita dusta atau bohong yang kemudian merugikan orang.
Fitnah merupakan suatu kebohongan besar yang sangat merugikan maka termasuk dalam dosa yang tak terampuni oleh Allah SWT. Oleh karenanya, Islam melarang umatnya memfitnah sebab fitnah adalah haram.
Memang tidak ada agama yang membenarkan fitnah sebagai suatu bentuk kekerasan batin paling buruk.
Peradaban Di dalam kisah wayang purwa, fitnah menduduki posisi sangat tidak terhormat.
Fitnah yang ditebar Sengkuni memicu kebencian antara Kurawa dan Pandawa sehingga memecah-belah Hastinapura yang akhirnya meledakkan pertumpahan darah Bharatayudha di padang Kurusetra.
Pada hakikatnya sebaiknya setiap insan manusia berusaha mengendalikan diri untuk tidak melakukan fitnah terhadap sesama manusia sebab tidak ada manusia ingin dirinya difitnah.
Janganlah kita melakukan sesuatu terhadap orang lain yang kita tidak ingin orang lain melakukannya terhadap diri kita sendiri. Maka apapun alasannya adalah lebih baik janganlah kita melakukan fitnah.
Manusia yang beradab mustahil melakukan fitnah. Fitnah merusak peradaban.
Memprihatinkan bahwa sesama warga tega hati memfintnah sesama warga hanya demi memperebutkan kekuasaan fana di dunia fana ini.
Marilah kita bersama menyelenggarakan pemilu secara jujur, rahasia, tertib, aman, damai tanpa fitnah selaras dua sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan Adil dan Beradab. MERDEKA!
Penulis adalah Pembelajar Kemanusiaan