Berita

Sekretaris Kabinet mengumumkan nama era baru Kekaisaran Jepang/Reuters

Dunia

Makna "Reiwa", Nama Era Kekaisaran Baru Jepang

SENIN, 01 APRIL 2019 | 13:37 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Jepang mengumumkan nama era kekaisarannya yang baru, yang akan dimulai pada 1 Mei 2019 mendatang. Nama era itu adalah "Reiwa" yang berarti ketertiban dan harmoni.
 
Era Jepang saat ini adalah Heisei. Era ini akan berakhir satu bulan lagi dengan turun tahta bersejarah yang dilakukan oleh Kaisar Akihito. Setiap pemerintahan kaisar Jepang, atau "gengo", diberi nama yang kemudian digunakan bersama kalender Barat untuk menandai tahun-tahun.
 
Pengumuman nama era baru diumumkan oleh Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga pada haru ini (Senin, 1/4). Dia mengumumkan nama yang sangat dinanti-nantikan itu dengan mengangkat papan dengan tulisan tangan.
 

 
Perdana Menteri Shinzo Abe segera menjelaskan arti dari nama era Reiwa. Istilah untuk era baru itu terdiri dari dua karakter, yakni "Rei" dan "Wa" yang berarti ketertiban atau perintah dan kedamaian atau harmoni.
 
Istilah ini untuk pertama kalinya diambil dari antologi puisi Jepang kuno, Manyoshu. Abe menjelaskan, Manyoshu melambangkan budaya publik yang mendalam dan tradisi panjang Jepang.
 
"Bangsa kita menghadapi titik balik yang besar, tetapi ada banyak nilai Jepang yang tidak boleh pudar," kata Abe seperti dimuat BBC.
 
Sejauh ini, hanya ada empat era dalam sejarah modern Jepang, yakni era Heisei Kaisar Akihito saat ini yang berarti "mencapai perdamaian" didahului oleh era Showa (1926-1989) yang dapat diterjemahkan sebagai "harmoni yang tercerahkan".
 
Sebelum itu adalah era Taisho (1912-1926) yang berarti "kebenaran besar" sedangkan gengo Meiji (1868-1912) berarti "pemerintahan yang tercerahkan" dalam bahasa Inggris.
 
Setiap nama gengo bertujuan untuk mengatur nada untuk dekade mendatang, dan tetap penting bagi kebanyakan orang Jepang dalam kehidupan sehari-hari mereka.
 
Nama era muncul di koin, surat kabar, SIM dan dokumen resmi.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya