Berita

Upacara simbolisme pengembalian artefak di Norwegia/BBC

Dunia

Norwegia Sepakat Kembalikan Artefak Pulau Paskah Ke Chile

JUMAT, 29 MARET 2019 | 21:12 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Norwegia setuju untuk mengembalikan ribuan artefak yang diambil dari Pulau Paskah Chile oleh penjelajah Norwegia yang terkenal Thor Heyerdahl pada tahun 1956.
 
Perjanjian pengembalia benda-benda bersejarah tersebut ditandatangani oleh museum Kon-Tiki di Oslo dan kementerian kebudayaan Chile di Santiago.
 
Artefak yang dikembalikan termasuk potongan-potongan ukiran dan tulang manusia dari pulau Pasifik.
 

 
Untuk diketahui, pada tahun 1947, Heyerdahl menjadi terkenal karena berhasil menjadi nakhoda sebuah kapal rakit kayu kecil yang diberi nama Kon-Tiki yang melakukan perjalanan 6.000 km dari Peru ke Polinesia.
 
Heyerdahl kemudian melakukan sejumlah perjalanan ke seluruh dunia, termasuk ke Pulau Paskah (atau Rapa Nui) pada tahun 1955-56 dan berkunjung lagi pada tahun 1986-88.
 
Dari pulau itu, dia membawa pulang sejumlah artefak bersejarah.
 
Penjelajah dan ahli etnografi tersebut kemudian meninggal pada tahun 2002 di usia 87 tahun.
 
Putra Heyerdahl, Thor Heyerdahl Jr, mengatakan bahwa repatriasi artefak itu adalah pemenuhan janji ayahnya kepada pihak berwenang Rapa Nui.
 
Sementara itu, direktur museum Kon-Tiki Martin Biehl mengatakan bahwa proses pengembalian akan memakan waktu.
 
"Kepentingan kita bersama adalah bahwa benda-benda dikembalikan dan, terutama, dikirim ke museum yang dilengkapi dengan baik," ujarnya, seperti dimuat BBC.
 
Setelah upacara penandatanganan perjanjian pengembalian artefak itu, Menteri Kebudayaan Chili Consuelo Valdes menekankan bahwa pihaknya menanggapi permintaan adil orang-orang Rapa Nui untuk memulihkan warisan budaya mereka.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya