Berita

Wamenlu AM Fachir di New York/Net

Dunia

Di New York, Wamenlu Berbagi Pengalaman Tangani Terorisme

JUMAT, 29 MARET 2019 | 19:26 WIB | LAPORAN:

Penanganan terorisme tidak cukup dengan mengandalkan pendekatan keamanan yang militeristik. Indonesia, dalam kasus ini, telah menggunakan pendekatan yang lebih lembut.

Salah satunya dengan melakukan proses deradikalisasi. Dalam hal ini, polisi berkolaborasi dengan tokoh agama serta masyarakat dalam mengangani aktivitas militan.

Begitu kaya Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) A.M Fachir dalam Pertemuan Tingkat Menteri DK PBB mengenai G5 Sahel Joint Force (G5S JF), di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, Kamis (28/3).

Dia menjelaskan bahwa Indonesia pernah melakukan pelatihan penanganan teroris di Jakarta Centre for Law and Enforcement Cooperation (JCLEC).

Ada tiga poin penting yang disampaikan Fachir dalam pertemuan ini dalam menciptakan perdamaian, khususnya penanganan teroris di wilayah Sahel.
 
“Pertama, diperlukannya kemajuan konkret di lapangan, yakni memastikan kredibilitas G5S JF melalui operasionalisasi komponen polisi G5S JF guna memastikan operasi dan tindak lanjut yang efektif, termasuk proses peradilan,” katanya melalui keterangan tertulis yang diterima, Jumat (29/3)

Kedua, penekanan peningkatan kapasitas, termasuk pengumpulan informasi intelijen, penanganan violent extremism dan pendanaan kelompok ekstrimis, serta pengamanan perbatasan.

Kemudian, membangun kepercayaan masyarakat, dimana G5S JF harus mampu memberikan perlindungan dan bantuan kepada masyarakat, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh ajakan kelompok ekstrimis.

“Memenangkan hati dan pikiran masyarakat merupakan aspek terpenting dan menjadi dasar dalam mengalahkan terorisme” sambungnya.

Wamenlu Fachir juga menegaskan bahwa upaya penanganan terorisme harus dibarengi dengan upaya mengatasi akar masalah, termasuk memajukan pembangunan dan moderasi. Kemudian peningkatan kapasitas negara sehingga dapat memberikan layanan dasar kepada masyarakat merupakan langkah penangkalan terorisme yang utama.

Untuk diketahui, Ministerial Meeting mengenai G5S JF merupakan inisiatif Perancis dan Burkina Faso, guna membahas dukungan yang dapat diberikan kepada G5S JF. G5S JF merupakan inisiatif 5 (lima) negara yaitu Mali, Burkina Faso, Niger, Chad, dan Mauritania guna memastikan keamanan di wilayah Sahel, khususnya mengatasi terorisme dan kejahatan terorganisir.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya