Berita

Tokoh bangsa Dr. Rizal Ramli/RMOL

Politik

Rizal Ramli: Kami Dan Gus Dur Coba Hilangkan Kecemburuan Sosial

JUMAT, 29 MARET 2019 | 18:35 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

. Pemerintahan Presiden Gus Dur walaupun hanya berusia seumur jagung (Oktober 1999-Juli 2001) berupaya keras menghilangkan kecemburuan sosial sebagai warisan dari Reformasi 1998.

Belakangan, tiga tahun terakhir, isu kecemburuan sosial menguap hingga berujung kepada masalah SARA. Hal itu yang disoroti oleh tokoh bangsa Dr. Rizal Ramli saat ini dalam membaca situasi sekarang.

"Saya kira kecemburuan sosial itu cukup besar. 3 tahun terakhir semakin meningkat. Kami, Gus Dur coba menghilangkan isu-isu itu selama memerinya, tapi 3 tahun ini meningkat lagi di bawah permukaan," kata RR biasa disapa di sela-sela diskusi, di kawasan Tebet, Jakarta, Jumat (29/3).


RR yang saat itu menjadi Menko Ekuin, termasuk dalam kontrol Gus Dur dalam mengatasi permasalahan itu. Hasilnya dinilai sangat optimal sebelum muncul kembali saat ini.

Menurut dia, akar dari kecemburuan sosial itu adalah pemerataan. Jika pemerataan bisa dilaksanakan maka kecemburuan sosial yang berujung pada kerusuhan sosial bisa dicegah.

Namun kondisi saat ini ditambah dengan pertumbuhan ekonomi yang terus merosot, RR pesimis, pemerintah bisa mencegah gejala itu.

"Kita butuh pertumbuhan yang tinggi tidak seperti hari ini hanya 5 persen. Pertumbuhan ekonomi minimal 8 persen per tahun," ungkapnya.

Setelah pertumbuhan diperbaiki, maka tinggal pemerataan yang dilakukan. Artinya pertumbuhan harus disertai dengan keadilan.

"Growth with equality, jadi kalau itu bisa diwujudkan bisa mengurangi kecemburuan itu. Ternyata ada contohnya yang dilakukan di Malaysia dan berhasil," pungkas RR.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya