Berita

Faisal Basri/RMOL

Bisnis

Luhut Minta Harga Tiket Turun, Faisal Basri: Memangnya Luhut Raja?

KAMIS, 28 MARET 2019 | 19:07 WIB | LAPORAN:

Permintaan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan terkait penurunan harga tiket pesawat kepada seluruh operator perusahaan penerbangan harus berdasarkan aturan dan dasar.

Hal itu disampaikan Ekonom senior Institute for Development for Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri usai melakukan diskusi Publik Politik Pembangunan Infrastruktur di Batik Kuring, SCBD, Jakarta, Kamis (28/3)

"Kalau benar dipanggil Luhut, "Turunkan Kau" dasarnya apa? Enggak jelas, jadi semua itu harus pakai aturan memangnya, raja Luhut ini? Titah? Kan bukan titah, negeri ini harus tertib," tutur Faisal.


Terlebih kata dia, penetapan tarif batas atas dan tarif batas bawah penumpang pesawat lebih difokuskan kepada Kementerian Perhubungan.

"Oke ada namanya batas atas, batas bawah ya kasih Menhub (Budi Karya Sumadi), Menko, itu tugasnya mengkoordinasikan bukan mengambil keputusan, yang harusnya menteri teknis gituloh," paparnya.

"Jadi waduh kalau caranya gini kemudian tiba-tiba muncul aturankan ini bukan dari Luhut, tapi kementerian yang dibawahnya Luhut," tuturnya.

Faisal juga mencontohkan jika ada investor asing yang membuat pom bensin di Indonesia tentu tidak bisa diatur pemerintah, lantaran bahan bakar minyak tidak disubsidi pemerintah.

"Kita undang investor asing 'kan.  Investor asing itu bikin pompa bensin nah harganya itu bebas nggak diatur karena dia gak jualan subsidi, tiba-tiba kalau naikkan harga izin pemerintah ya, kan kacau begini-begini ini," paparnya.

Tindakan Luhut tersebut, dinilai Faisal menjadi alasan para investor untuk tidak minat berinvestasi di Indonesia.

"Pantes investasi enggak dateng-dateng, karena itu. Yang ini ngomong apa, yang itu ngomong apa. Jadi menteri yang satu sudah oke, menteri yang lain ngomong lain-lain. Jadi pusing. jadi enggak ada kepastian. Jadi ada aturannya terlepas dari saya setuju atau tidak setuju. ada aturan tapi semua harus pakai aturan, tidak boleh titah," tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya