Berita

Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump/Net

Dunia

AS Setujui Perjanjian Nuklir Rahasia Dengan Arab Saudi

KAMIS, 28 MARET 2019 | 17:54 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Sekretaris Energi Amerika Serikat Rick Perry menyetujui enam otorisasi rahasia bagi perusahaan untuk menjual teknologi tenaga nuklir dan bantuan ke Arab Saudi.
 
Hal itu tampak dari salinan dokumen yang dilihat oleh kantor berita Reuters.
 
Dalam salinan dokumen itu terungkap, pemerintahan Trump diam-diam mengejar kesepakatan yang lebih luas tentang berbagi teknologi tenaga nuklir Amerika Serikat dengan Arab Saudi, yang bertujuan untuk membangun setidaknya dua pembangkit listrik tenaga nuklir.
 

 
Menurut sumber anonim Reuters, persetujuan Perry, yang dikenal sebagai otorisasi Bagian 810, memungkinkan perusahaan untuk melakukan pekerjaan pendahuluan pada tenaga nuklir sebelum kesepakatan apa pun, tetapi tidak mengirimkan peralatan yang akan masuk ke pabrik.
 
Administrasi Keamanan Nuklir Nasional Departemen Energi (NNSA) mengatakan dalam dokumen itu bahwa perusahaan telah meminta agar pemerintahan Trump merahasiakan persetujuannya.
 
"Dalam hal ini, masing-masing perusahaan yang menerima otorisasi khusus untuk (Arab Saudi) telah memberikan kami permintaan tertulis agar otorisasi mereka ditahan dari rilis publik," kata NNSA dalam dokumen tersebut.
 
Di masa lalu, Departemen Energi membuat otorisasi Bagian 810 sebelumnya tersedia untuk umum di kantor pusatnya.
 
Seorang pejabat Departemen Energi mengatakan permintaan itu berisi informasi hak milik dan bahwa otorisasi melewati proses persetujuan multi-agensi.
 
Banyak legislator Amerika Serijat khawatir bahwa berbagi teknologi nuklir dengan Arab Saudi pada akhirnya dapat menyebabkan perlombaan senjata nuklir di Timur Tengah.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya