Berita

Bawang Putih/Net

Bisnis

Diskresi Impor Bawang Putih Bulog Bertendensi Langgar Hukum

RABU, 27 MARET 2019 | 11:31 WIB | LAPORAN:

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan Asosiasi Hortikultura mengkritik keputusan impor bawang putih melalui Bulog dengan pemberian diskresi.

Ketua Umum Asosiasi Hortikultura Nasional, Anton Muslim Arbi mengingatkan aturan main impor bawang putih. Aturannya yaitu dibarengi dengan kewajiban menanam lima persen dari volume impor sesuai Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 38 Tahun 2017.

“Dengan adanya diskresi, itu menafikan wajib tanam ini, produksi bawang putih lokal, diabaikan,” ujar Anton dalam keterangannya, dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (27/3).


Komisioner KPPU, Chandra Setiawan mengatakan pemberian diskresi terhadap Bulog tanpa perundangan-undangan melahirkan ketidakadilan terhadap importir yang patuh dan petani bawang. Diskresi juga bertendensi melanggar hukum.

Penugasan itu mesti termaktub dalam perundang-undangan, minimal ada permentan.

"Pemerintah itu yang penting diatur dengan perundang-undangan. Ada pengecualian itu. Ada nggak? Ketika ada, peraturan itu termasuk permentan, berarti dia dikecualikan," ucap dia.

Sebaliknya jika tidak ada perundang-undangan yang jelas dalam penugasan tersebut, Chandra menegaskan hal tersebut dapat membuat persaingan usaha menjadi tidak sehat. Apalagi, selama ini importir mesti mematuhi kewajiban menanam bawang putih dengan produksi lima persen dari total yang diimpor, sementara Bulog tidak.  

Chandra menyarankan, agar target bawang putih yang diimpor Bulog berbeda dengan bawang putih impor lainnya. Karena jika marketnya sama, membuat level persaingan terkait komoditas impor tersebut menjadi diskriminatif.

"Kalau diskriminatif, itu berarti mereka bersaingnya tidak dalam level yang sama sehingga persaingannya tidak sehat,” tuturnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya