Berita

Prabowo-Sandi/Net

Politik

Perang Asimetris Gembosi Indonesia, Pengamat: Prabowo-Sandi Bisa Sudahi Ini

MINGGU, 24 MARET 2019 | 02:36 WIB | LAPORAN:

Pasangan Capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno diharapkan mampu menangkal semua perang asimetris yang genderangnya telah ditabuh sejak jauh-jauh hari.

Pengamat Geopolitik dari Global Future Institute, Hendrajit mengatakan, berdasarkan hasil riset, perang asimetris dilakukan dengan berbagai pola. Salah satunya yakni dengan menciptakan kerusuhan.

Hendrajit menduga, pemilik modal sengaja membuat kericuhan hanya karena ingin menguasai kekayaan alam yang ada di suatu daerah. Misalkan yang terjadi di Sampang Madura, dan Mesuji Lampung.

"Tahapan pertama dari perang asimetris adalah tebar isu," katanya dalam diskusi bertajuk "Kebangkitan Emak-emak Melawan Penjajahan Gaya Baru" di Posko Satgas 02 Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (23/3).

Isu yang disebar di Sampang ketika itu yakni isu tentang Sunni dan Syiah. Dengan itu, sesama Umat Islam diadu domba.

Adapun langkah kedua, lanjut aktivis senior ini, jika tahap pertama berhasil, maka yang dilakukan adalah agenda berbasis gerakan. Konkritnya yakni kedua kubu saling menyerang, bahkan membunuh.

"Kalau berhasil, langkah berikutnya adalah skema, relokasi masyarakat setempat dari Sampang, yang tawuran itu. Padahal Sampang banyak penduduknya. Ibaratnya kan diusir dengan cara perselisihan awal tadi. Jadilah ekslusif area," tambahnya menjelaskan langkah ketiga perang asimetris.

Ditegaskannya, di Sampang terjadi perang asimetris karena sesungguhnya di bawah tanahnya terkandung sumber minyak yang melimpah. Hitung-hitungan dia, ada sebanyak 14 ribu barel minyak per hari bisa disedot dari sana. Tak tanggung-tanggung, penghasilannya bisa mencapai 1,4 juta dolar AS per hari.

"Akibat dari ekslusif area itu apa, kongkalikong antara pejabat Pemda setempat, TNI Polri setempat, dengan para juragan minyak yang bermain. Ga ada yang ngawasin. Kita-kita ini ga ada kesempatan buat ngontrol. Itu perang asimetris," tambahnya.

Pola yang sama, imbuhnya, juga terjadi di Mesuji, Lampung. Disana, masyarakat Mesuji yang berasal dari Bali diadu domba dengan masyarakat asli hanya untuk menguasai emas yang terkandung dalam perut buminya.

Meski demikian, tambahnya Hendrajit, perang asimetris tidak semuanya menggunakan pola semacam itu. Perang itu juga menggunakan kedok investasi, layaknya proyek kereta api super cepat, Jakarta-Bandung.

"Ternyata, itu juga riset, antara Karyawang-Purwakarta, ini rute Bandung-Jakarta, di bawah permukaan tanah itu masih banyak ribuan sumur minyak yang masih aktif. Berarti proyek Jakarta-Bandung itu hanya kedok. Karena dalam skema investor asing itu, begitu dia investasi, tanah itu milik swasta, bukan milik negara lagi. Melanggar Pasal 33 UUD 45," paparnya.

Nah, karena selama ini Prabowo-Sandi selalu menyuarakan akan menegakkan Pasal 33 UUD 45, Hendrajit pun menaruh harapan kepada mereka untuk mengakhiri perang asimetris yang selama ini sering terjadi.

"Kalau Prabowo-Sandi menang, inilah momentum untuk melawan penjajahan baru," pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya