Berita

Anies Baswedan/Repro

Jaya Suprana

Tersangka?

JUMAT, 22 MARET 2019 | 07:54 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

DI samping memuat naskah saya berbelasungkawa atas tragedi kemanusiaan Christchurch, RMOL juga memberitakan bahwa selang beberapa waktu penembakan brutal yang terjadi terhadap jamaah dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, Gubernur Jakarta Anies Baswedan menyampaikan ucapan belasungkawa.  

Rekaman video yang diupload di akun medsos youtube, Pemprov DKI Jakarta  itu dipublikasikan tanggal 16 Maret 2019.

Fasih

Dalam pidato resmi kegubernuran yang fasih disampaikan secara menyeluruh dalam bahasa Inggris, Anies menyebut bahwa Jakarta bersama dalam solidaritas dengan warga Christchurch. Ia melanjutkan, warga di kota Christchurch terkenal karena kedamaian, keterbukaan, dan keramahan terhadap semua orang dari berbagai golongan.

Anies juga percaya pada kearifan pemerintah Selandia Baru untuk menangani tragedi kejahatan kemanusiaan tersebut. "We believe the Government of New Zealand will take this matter extremelly serious and justice will be served," kata Anies dalam bahasa Inggris.

Tersangka


Saya merasa terharu atas ketulusan ucapan belasungkawa Anies Baswedan bagi para korban tragedi kemanusiaan yang terjadi di Christchurch. Namun kemudian saya merasa terkejut akibat menerima kiriman SMS mengejutkan dari sahabat merangkap mahaguru kemanusiaan saya, Sandyawan Sumardi yang berbunyi sebagai berikut “Waduhhh..! Gubernur Anies Baswedan jadi tersangka karena pidatonya untuk Selandia Baru ...!?"

Setelah diselingi berbagai emotikon tendensius mencurigakan yang makin memperkeruh suasana keterkejutan kemudian SMS mengejutkan itu diakhiri dengan kalimat “Beliau disangka seorang Presiden!”

Terkejut


Akibat benar-benar merasa terkejut menerima kiriman SMS mengejutkan itu maka saya berupaya masak-masak mempertimbangkan mengenai apakah secara hukum dan etika, saya layak melaporkan Sandyawan Sumardi atas dugaan penyebaran ujaran mengejutkan.

Akhirnya saya memutuskan untuk tidak melaporkan demi mewujudkan makna adiluhur yang terkandung di dalam kearifan Ojo Dumeh dan Adigang, Adigung, Adiguna serta  Pancasila terutama sila Kemanusiaan Adil dan Beradab.

Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya