Berita

Menteri Koordinator Kemaritiman (Menko Maritim), Luhut Binsar Pandjaitan/RMOL

Bisnis

Diskriminasi CPO, Indonesia Pertimbangkan Stop Barang Impor Uni Eropa

RABU, 20 MARET 2019 | 19:13 WIB | LAPORAN:

. Menteri Koordinator Kemaritiman (Menko Maritim), Luhut Binsar Pandjaitan geram terhadap tindakan Uni Eropa (UE) yang mengupayakan diskriminasi komoditi perkebunan minyak kelapa sawit, Crude Palm Oil (CPO) Indonesia.

Pasalnya, UE akan membatasi impor minyak kelapa sawit hingga 0 persen pada Tahun 2030. Mereka juga melarang produk sawit sebagai sumber biofuel di Eropa.

Berdasarkan resolusi parlemen UE bertajuk 'Palm Oil and Deforestation of Rainforests' pada 4 April 2017, Indonesia dianggap menjadi salah satu penyebab deforestasi hutan dalam memproduksi minyak kelapa sawit.


Indonesia dianggap melakukan pembakaran hutan untuk membuka perkebunan kelapa sawit. Selain itu UE menganggap produksi kelapa sawit tidak sesuai dengan standar produksi Uni Eropa.

Dengan hal ini, Indonesia menganggap bahwa UE secara tidak langsung mendikte harus mengikuti aturan yang berlaku bagi UE.

"Kita tidak mau didikte oleh siapapun. Kita bangsa besar dan presiden (Joko Widodo) tadi menekankan itu. Presiden tidak pernah mau, apalagi kalau sudah menyangkut masalah rakyat kecil small holder, usaha kecil. Presiden nyatakan kita enggak akan pernah meninggalkan rakyat kita," ungkap Luhut usai melakukan brifieng minyak kelapa sawit di Ruang Nusantara, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Rabu (20/3).

Selain itu, Luhut juga akan melaporkan tindakan diskriminasi UE kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) jika memang rancangan kebijakan Delegated Regulation Supplementing Directive of The EU Renewable Energy Direcyive II yang dibuat oleh Komisi Eropa pada 13 Maret 2019 disetujui oleh parlemen UE.

Dalam hal ini parlemen UE masih meninjau kebijakan diskriminasi minyak kelapa sawit hingga dua bulan ke depan sejak 13 Maret 2019.

"Kita nanti akan bawa ke WTO, tapi perlu diketahui kita enggak akan pernah goyang mengenai itu," tegasnya.

Luhut juga menegaskan, Indonesia mengancam akan menyetop seluruh barang impor dari Eropa.

"Ya tadi kita akan pertimbangkan semua. Saya sudah sebutkan beberapa, kalau kita harus punya pilihan hidup ini, kita harus tegas tidak mau didikte. Orang suka bilang karena seolah-olah presiden mau diatur, sama sekali tidak mau diatur. Nasional interest kita di atas segala-galanya," tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya