Berita

Menlu Retno/Net

Dunia

Kerjasama Indo Pasifik Penting Bagi Perdamaian Dan Kemakmuran

RABU, 20 MARET 2019 | 14:58 WIB | LAPORAN:

Pertemuan High Level Dialogue (HLD) on Indo-Pasific (IP) Cooperation penting dilakukan guna memastikan perdamaian, stabilitas dan kemakmuran di dalam kawasan Indo-Pasifik.

Begitu kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi saat membuka HLD IP Cooperation di Hotel Fairmount, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (20/3).

"Ini penting karena kita menghadapi tantangan keamanan dan ekonomi yang muncul di wilayah Indo Pasific, dan pada saat yang sama kita memahami bahwa wilayah IP memiliki strategi sebagai kunci untuk geo-term geopolitik," tuturnya.


Lanjut Menlu Retno, Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki dua samudera, yakni samudra Hindia dan Pasifik, berharap kawasan IP damai dan makmur, atas dasar rasa saling percaya, rasa hormat, dan semangat kerjasama.

Menurutnya, semangat Indonesia terhadap Indo-Pasifik sama seperti kehadiran Indonesia di ASEAN, yang menekankan perdamaian, kebebasan, dan netralitas dapat memberikan model kerangka kerja untuk mengatasi dinamika geopolitik dan geo-ekonomi.

"Kami berharap dialog ini akan dapat memfasilitasi musyawarah interaktif yang dinamis menuju kerja sama yang lebih dalam dan lebih eksklusif antara para pemangku kepentingan di kawasan Indo Pasifik. Kami berharap ini akan memberikan kolaborasi konkret di antara ekonomi di kawasan ini," tandas Menlu Retno.

HLD Indo-Pasifik yang digelar pada 20 hingga 21 Maret ini mengusung tema "Toward a Peaceful Prosperous and Inclusive Region”. Sebanyak 18 negara kunci di Indo Pasific turut hadir, di antaranya Amerika Serikat (AS), Australia, Brunei Darussalam, Filipina, India, dan Indonesia sebagai tuan rumah.

Selanjutnya, Jepang, Kamboja, Laos, Myanmar, Malaysia, Republik of Korea, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Rusia, Selandia Baru, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Indo-Pasific ini digelar untuk meningkatkan kerja sama dan trust building, di kawasan Samudra Pasific dan Samudra Hindia, yang menekankan  kerja sama yang saling menguntungkan, berdasarkan pada prinsip-prinsip keterbukaan transparansi inklusif, dan penghormatan kepada hukum internasional.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya