Berita

Airlangga Hartarto/Net

Bisnis

2.604 SMK Sudah Link And Match Dengan 885 Perusahaan Industri

SELASA, 19 MARET 2019 | 12:22 WIB | LAPORAN:

Program vokasi industri link and match antara SMK dengan industri besutan Kementerian Perindustrian menjadi landasan reformasi pendidikan di SMK yang membuka peluang lebih besar bagi lulusannya untuk langsung terserap dunia kerja.

“Program ini diadakan karena Presiden Joko Widodo sudah tahu bahwa lulusan SMK ini banyak yang tidak terserap lapangan pekerjaan,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto di Sukabumi, Jawa Barat, Senin (18/3).

Menperin menyampaikan, program ini dapat dirasakan manfaatnya dalam waktu dua hingga tiga tahun ke depan mengingat siswa membutuhkan waktu setidaknya tiga tahun untuk menempuh pendidikan.


"Link and match ini kan baru dua tahun, prosesnya tidak bisa instan. Nanti tiga tahun ke depan baru terlihat hasilnya," jelas Airlangga.

Airlangga melanjutkan, Kemenperin menargetkan penyediaan 1 juta tenaga kerja tersertifikasi sampai dengan tahun 2019, yang dilaksanakan melalui enam program utama.

Pertama, pendidikan vokasi berbasis kompetensi menuju dual system. Selanjutnya, pembangunan Politeknik di Kawasan Industri dan Wilayah Pusat pertumbuhan Industri (WPPI). Ketiga, pengembangan program link and match antara SMK dengan Industri, hingga hari ini telah mencapai 2.604 SMK yang dimitrakan dengan 885 perusahaan industri dengan total perjanjian kerjasama sebanyak 4.971 perjanjian.

Kemudian, diklat dengan sistem 3 in 1 (Pelatihan, Sertifikasi, dan Penempatan Kerja). Pada tahun 2017 sebanyak 32.000 orang dan ditargetkan tahun 2019 ini sebanyak 72.000 orang. Kelima, pembangunan infrastruktur kompetensi (SKKNI, LSP dan Sertifikasi Kompetensi). Terakhir, pembangunan pusat inovasi dan pengembangan SDM industri 4.0.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya