Sampah plastik merupakan ancaman terbaru bagi satwa di laut. Buka tanpa alasan, pasalnya, peneliti menemukan ada 40 kilogran plastik di dalam perut seekor paus yang mati dan hanyut di Filipina beberapa waktu lalu.
Â
Paus itu ditemukan sudah dalam keadaan tidak benyawa oleh para pekerja di Museum Kolektor D'Bone awal Maret lalu di kota Davao.
Â
Setelah dilakukan penelitian, ditemukan puluhan kilogram sampah plastik dari perut Paus paruh Cuvier tersebut.
Â
"(Ini adalah) plastik paling banyak yang pernah kita lihat dalam ikan paus," begitu keterangan pihak museum dalam sebuah unggahan di Facebook awal pekan ini.
Â
Peneliti menemukan paling tidak 16 karung beras dan banyak kantung plastik belanja di dalam perut paus itu.
Â
Pihak museum akan memposting daftar lengkap barang yang ditemukan di paus selama beberapa hari ke depan.
Â
"Saya tidak siap dengan jumlah plastik," kata pendiri dan presiden museum, Darrell Blatchley, kepada penyiar
CNN, Senin (18/3).
Â
Temuan ini kembali mengangkat masalah penggunaan plastik sekali pakai, terutama di Asia.
Â
Menurut laporan 2015 oleh juru kampanye lingkungan Ocean Conservancy dan Pusat Bisnis dan Lingkungan McKinsey, lima negara Asia, yakni China, Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Thailand menyumbang hingga 60 persen dari sampah plastik yang berakhir di lautan.