Berita

Komunitas Gerakan Mahasiswa Pembebasan/RMOL

Dunia

Di CFD, Komunitas Mahasiswa Kutuk Terorisme Selandia Baru

MINGGU, 17 MARET 2019 | 14:04 WIB | LAPORAN:

. Komunitas Gerakan Mahasiswa Pembebasan mengelilingi kawasan Car Free Day (CFD) Jakarta dengan menyerukan aksi belasungkawa terkait penembakan di Christchurch, Selandia Baru.

Menjelang jadwal penutupan CFD pukul 11.00 WIB, pantauan Kantor Berita Politik RMOL di Bundaran HI, MH Thamrin, nampak 15 orang berjalan meneriakkan kecaman penembakan di Christchurch sambil membawa spanduk bertuliskan "Pray For Christchurch Muslims, Inilah Bukti Islam Lemah Tanpa Khilafah".

"Kita menyerukan kepada saudara-saudara kita, terutama yang hadir di sini bahwasanya yang terjadi di New Zealand itu adalah sebuah pembantaian terorisme terhadap umat Islam," ungkap Korlap Komunitas Gerakan Mahasiswa Pembebasan, Tio Wibowo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (17/3).


Atas kejadian tersebut, kata dia, Indonesia membutuhkan sistem pemerintahan yang khilafah.

"Tentunya kita mengutuk aksi itu, lalu kita sebagai mahasiswa pembebasan Jakarta ingin menyerukan kepada umat, Indonesia ini membutuhkan sistem pemerintahan khilafah, untuk menaungi terutama umat Islam bahkan semua umat lainnya, kaum Kristiani dan lainnya," lanjut dia.

Aksi itu dilakukan mulai dari Patung Kuda Medan Merdeka Barat sejak pukul 09.00 WIB. Dalam aksi itu, Tio juga menyerukan bahwa hukuman penjara seumur hidup terhadap tersangka penembakan, Brenton Tarrant tidak setimpal dengan perbuatannya yang menewaskan 50 jiwa.

"Kita titik awal di patung kudanya, kita mengutuk keras. Menurut saya hukuman seumur hidup tidak setimpal dengan apa yang diterima saudara kita di Selandia Baru, menyerukan bahwa Islam tidak seperti yang mereka pikir," tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya