Berita

Tantowi Yahya/Net

Dunia

Dubes Tantowi Ingin Pastikan Korban WNI Pada Tragedi Christchurch

SABTU, 16 MARET 2019 | 09:58 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Wellington, Selandia Baru terus memonitor keadaan dan menjalin komunikasi dengan warga yang menjadi saksi dan keluarga dari mereka yang menjadi korban.

"Kami juga terus menjalin komunikasi dengan keluarga mereka di Indonesia," kata Duta Besar Republik Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya, Sabtu (16/3).

Dalam kondisi seperti ini, Dubes Tantowi mengajak semua pihak untuk tingkatkan solidaritas, kekompakan dan persaudaraan dengan saling memberi informasi, saling menjaga dan saling melindungi.


"Hindari pernyataan dan repost atau forward berita yang berpotensi memperkeruh keadaan. Tidak semua informasi itu berguna. Tahan dan cukup untuk konsumsi kita jika banyak mudharatnya," imbuhnya.

Dubes Tantowi menghimbau warga untuk tenang tapi waspada. Hindari tempat-tempat yang berpotensi menjadi target, ikuti himbauan dari Kepolisian Selandia Baru dan laporkan ke KBRI jika ada info-info penting.

KBRI telah membuka dua nomor hotline yang dapat dihubungi selama 24 jam. KBRI juga buka Sabtu dan Minggu dalam rangka memberikan informasi dan pelayanan yang diperlukan.

"Saya bersama Athan dan Kordinator Fungsi Protokol dan Konsuler akan ke Christchurch siang ini untuk bertemu dengan otoritas kepolisian, rumah-rumah sakit tempat korban dirawat dalam rangka memastikan ada tidaknya korban dari warga kita," ungkapnya.

"Kami juga akan menemui warga kita yang menjadi korban dan warga kita lainnya. Kita doakan agar tidak ada korban jiwa dari warga kita. Yang sedang dirawat diberikan kesembuhan segera," ujar Dubes Tantowi menambahkan.

Dubes Tantowi dan rombongan baru bisa berangkat siang ini karena penerbangan ke Christchurch baru normal pagi ini menyusul penutupan Bandara Christchurch sejak kejadian kemaren.

Sebagaimana yang disampaikan PM Selandia Baru Jacinda Ardern, penembakan di Christchurch adalah aksi terorisme yang dikutuk oleh seluruh dunia. Presiden RI Joko Widodo dan Menlu Retno Marsudi sudah mengeluarkan pernyataan mengutuk aksi ini.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya