Berita

Ekonom senior Dr. Rizal Ramli/Net

Politik

Trisakti Diabaikan, Alasan Rizal Ramli Kampanye Tinggalkan Jokowi

SABTU, 16 MARET 2019 | 08:39 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Tokoh bangsa yang juga ekonom senior Dr. Rizal Ramli mengatakan bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo telah meninggalkan konsep Trisakti.

Untuk itu, rakyat harus meninggalkan petahana yang akrab disapa Jokowi itu pada Pilpres 2019

"Jokowi sudah tinggalkan Trisakti, sudah waktunya kita tinggalkan Jokowi," ujar RR sapaan akrabnya di Universitas Muhammadiyah Semarang, Jumat (15/3).

Sebagai anak kandung ideologi Soekarno, tokoh RR sangat dekat dengan putra-putri Bung Karno seperti Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri dan Rachmawati Soekarnoputri.

Dia menyayangkan langkah Jokowi yang terus menjauh dan meninggalkan Trisakti, sehingga rakyat diminta meninggalkan Jokowi. Alasannya, karena spirit dan jiwa kebangsaan Soekarno sudah tidak ada lagi di kubu Jokowi.

"Ekonomi konstitusi berdasarkan Pancasila, Pasal 33 UUD 1945 dan Trisakti Soekarno (berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan), harus dilaksanakan demi keadilan sosial dan maslahat rakyat," tutur RR.

RR menyatakan, soal pangan misalnya, ketidakberpihakan Jokowi terhadap isu pangan terlihat dari sejumlah kebijakan impor yang dilakukan oleh pemerintah.

"Nyaris tak ada keberpihakan terhadap para petani. Bagaimana bisa lagi enak-enaknya panen, pemerintah impor beras, garam dan gula. Apa enggak mikir dampaknya terhadap kehidupan petani? Sudahlah, rakyat sudah sadar," lanjutnya.

Menko Ekuin era Presiden Gus Dur ini juga menambahkan, bahwa cares yang paling pantas dipilih pada Pemilu 2019 adalah sosok yang menjalankan program untuk kepentingan rakyat.

"Kita pilih capes yang menjalankan kebijakan untuk rakyat semata. Bagaimana bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi, memperhatikan nasib pendidikan kita, menjaga budaya kita agar tetap dipandang dunia internasional. Ya intinya bagaimana menjaga Trisakti," tutup RR.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya