Berita

Brenton Tarrant yang siaran langsung saar serang masjid Al Noor/News Autralia

Dunia

Supremasi Kulit Putih, Alasan Teroris Serang Masjid Al Noor Selandia Baru

JUMAT, 15 MARET 2019 | 13:40 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pelaku penembakan Masjid Al Noor di Christchurch Selandia Baru yang menyiarkan secara langsung aksi sadisnya melalui Facebook, mengidentifikasi dirinya sebagai Brenton Tarrant asal Australia.
 
Dia mengunggah manifesto online yang membahas alasan di balik serangan itu.
 
Dalam manifesto 73 halaman itu, dia menggambarkan dirinya sebagai orang kulit putih biasa.
 

 
Pria yang mengaku berusia 28 tahun itu mencatat bahwa dia dilahirkan dari kelas pekerja dan keluarga berpenghasilan rendah.
 
Teroris itu mengatakan dia melakukan serangan untuk secara langsung mengurangi tingkat imigrasi ke tanah tanah Eropa.
 
"(Serangan dilakukan untuk) menunjukkan kepada penjajah bahwa tanah kita tidak akan pernah menjadi tanah mereka, tanah air kita adalah milik kita sendiri dan bahwa, selama orang kulit putih masih hidup, mereka tidak akan pernah menaklukkan tanah kita," tambahnya.
 
Tarrant mengungkapkan dia telah merencanakan serangan hingga dua tahun. Namun dipilihnya Christchurch sebagai lokasi penyerangan baru diputuskan tiga bulan lalu.
 
Dia mengatakan Selandia Baru bukan pilihan asli untuk menyerang. Tetapi Selandia Baru merupakan sasaran kaya lingkungan seperti di tempat lain di Barat.
 
"Sebuah serangan di Selandia Baru akan memusatkan perhatian pada kebenaran serangan terhadap peradaban kita, bahwa tidak ada tempat di dunia ini aman, para penyerbu berada di semua tanah kita, bahkan di daerah-daerah terpencil di dunia," tambahnya.
 
Dia juga mengklaim bahwa aksinya adalah untuk mewakili jutaan orang Eropa dan bangsa-bangsa etno-nasionalis lainnya.
 
"Kita harus memastikan keberadaan rakyat kita, dan masa depan untuk anak-anak kulit putih," ungkapnya.
 
Teroris itu pun menggambarkan serangan itu sebagai tindakan balas dendam pada penjajah atas ratusan ribu kematian yang disebabkan oleh penjajah asing di tanah Eropa sepanjang sejarah.
 
"Untuk perbudakan jutaan orang Eropa yang diambil dari tanah mereka oleh budak Islam (dan) untuk ribuan nyawa Eropa yang hilang karena serangan teror di seluruh tanah Eropa," tulisnya seperti dimuat media Australia News.com.au.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya