Berita

Mbak Tutut hadiri Munas IV Patri/RMOL

Nusantara

Lanjutkan Kerja Sang Ayah, Mbak Tutut Dampingi Transmigran Majukan Indonesia

RABU, 13 MARET 2019 | 19:46 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Puteri Presiden kedua RI Soeharto Siti Hardijanti Rukmana mengajak keluarga besar transmigran untuk mengembangkan peran dan potensi guna memajukan Indonesia.

Mbak Tutut, begitu dia akrab disapa, menyampaikan hal tersebut saat membuka Musyawarah Nasional IV Persatuan Anak Transmigran RI (Patri) di Hotel Desa Wisata, TMII, Jakarta, Rabu (13/3).
 

Dia menjelaskan, catatan Voice of America, program transmigrasi selama era Presiden Soeharto telah mengubah wajah Indonesia. Sejak 1984, sekitar 2,5 juta penduduk menjadi transmigran dan terus bertambah sampai tahun-tahun terakhir Orde Baru.

Sedangkan data sensus 2010 menunjukkan terdapat 15,5 juta transmigran di Sumatera. Sebanyak 4,5 juta lainnya tersebar di Kalimantan dan Papua. Dampaknya, transmigran berhasil mengembangkan 3.500 desa dengan berbagai infrastruktur, dan 30 desa diantaranya mengalami perkembangan pesat dengan berubah menjadi kabupaten/kota.

"Transmigrasi itu meningkatkan harapan karena membuat para transmigran memiliki tanah yang cukup untuk diolah guna menghidupi keluarga dan mencapai kesejahteraan," kata Mbak Tutut.

Program transmigrasi juga tidak hanya memperluas kemajuan melainkan juga merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
 
Menurut Mbak Tutut, program transmigrasi yang digagas Presiden Soeharto tidak hanya meningkatkan taraf hidup tapi juga menggencarkan pembangunan luar Pulau Jawa, menyeimbangkan sebaran penduduk, pemerataan pembangunan, memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa, serta memperkuat ketahanan nasional
 
"Presiden Soeharto senantiasa memberikan perhatian serius terhadap kehidupan transmigran dengan membangun sarana pendidikan di desa-desa transmigran, dan akses bagi anak-anak transmigran untuk menempuh pendidikan tinggi," paparnya.

Untuk meneruskan kerja sang ayah, Mbak Tutut terus membina Patri yang resmi berdiri pada 2004. Serta memberikan pemikiran tentang apa yang harus dilakukan desa-desa transmigran dalam menghadapi persoalan.

"Ada banyak tantangan bangsa yakni kesenjangan kaya miskin, kesenjangan antar wilayah, masalah kedaulatan pangan, pemenuhan energi ramah lingkungan dan air layak konsumsi. Yang para transmigran bisa bersama-sama berperan menghadapinya," jelasnya. 

Salah satu yang paling memungkinkan adalah dengan membangun desa mandiri pangan dan energi di wilayah-wilayah transmigran. 
 
"Desa mandiri pangan dan energi akan mengurangi ketergantungan energi fosil secara nasional, memacu perkembangan daerah transmigran dan mengurangi kesenjangan Jawa dan luar Jawa. Desa transmigran yang mandiri membuat masyarakat memiliki kedaulatan pangan dan energi dan mengurangi kesenjangan kaya miskin," pungkas Mbak Tutut.

Ketua Umum Patri Sugiarto Sumas mengatakan, anak-anak transmigran membentuk Patri sebagai wadah pemikiran, pandangan, pembinaan, dan pengembangan sumber daya manusia. Selain juga menjadi mitra pemerintah dalam pembangunan bidang ketransmigrasian.

"Kami anak anak transmigran benar-benar merasakan manfaat transmigrasi. Meski pada awalnya tentu harus melalui proses berakit-rakit ke hulu berenang ke tepian," ujarnya.

Ditambahkan Sugiarto, kini rata-rata keluarga anak-anak transmigran hidup berkecukupan.

"Ada yang berkarier di militer dan mencapai bintang dua, ada yang jadi guru besar dan bekerja di banyak sektor," imbuhnya.  

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Razia Balap Liar: 292 Motor Disita, 466 Remaja Diamankan

Senin, 03 Februari 2025 | 01:38

Pemotor Pecahkan Kaca Mobil, Diduga karena Lawan Arah

Senin, 03 Februari 2025 | 01:29

PDIP: ASN Poligami Berpeluang Korupsi

Senin, 03 Februari 2025 | 01:04

Program MBG Dirasakan Langsung Manfaatnya

Senin, 03 Februari 2025 | 00:41

Merayakan Kemenangan Kasasi Vihara Amurva Bhumi Karet

Senin, 03 Februari 2025 | 00:29

Rumah Warga Dekat Pasaraya Manggarai Ludes Terbakar

Senin, 03 Februari 2025 | 00:07

Ratusan Sekolah di Jakarta akan Dipasang Water Purifire

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:39

Manis di Bibir, Pahit di Jantung

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:18

Nasdem Setuju Pramono Larang ASN Poligami

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:03

Opsen Pajak Diterapkan, Pemko Medan Langsung Pasang Target Rp784,16 Miliar

Minggu, 02 Februari 2025 | 22:47

Selengkapnya