Pidato Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie, di Medan (Senin, 11/3) merupakan kritik yang sangat mendasar terhadap partai-partai politik secara keseluruhan, bukan saja parpol nasionalis.
Bahkan pidato tersebut juga berlaku bagi PSI sendiri, sebagai parpol baru yang akan bertarung dalam Pemilu 2019.
"Hemat saya, kritik paling mendasar dan menohok dari GN (Grace Natalie) adalah tentang keberadaan parpol (nasionalis) saat ini yang telah 'mengingkari' alasan bagi keberadaan (raison d'etre) mereka dalam kancah perpolitikan nasional pasca-reformasi," tulis analis politik senior, Muhammad AS Hikam, di halaman facebook pribadinya, beberapa saat lalu (Rabu, 13/3).
Menurut dia, Grace bukan hanya menuding, tetapi sambil menunjukkan beberapa fakta yang menyokong kritiknya.
Ia menganggap wajar kemarahan elite parpol yang merasa partainya "diserang" oleh Grace. Tetapi, kalau mereka mau agak jujur, apa yang dinyatakan Grace secara substantif dapat dipertanggungjawabkan.
Terlepas dari apakah PSI sudah atau akan bekerja lebih baik ketimbang parpol-parpol mapan, faktanya baru PSI dan ketumnya yang punya nyali untuk melakukan kritik mendasar terhadap kondisi parpol di Indonesia. PSI mengakui betapa jauh jurang antara apa yang semestinya dikerjakan oleh parpol dengan apa yang mereka lakukan dalam kenyataan.
"Pidato GN sangat relevan dengan apa yang menjadi pemikiran saya yakni pentingnya reformasi total terhadap sistem partai politik. Reformasi tersebut adalah kiprah yang sama dengan yang sudah dilakukan oleh TNI dan Polri serta belakangan oleh birokrasi dalam rangka menopang kehidupan berdemokrasi pasca-Orba," terang Hikam.
"Jika parpol hanya seperti sekarang maka jangan harap akan terbangun sebuah sistem demokrasi konstitusional yang efektif, sehat, dan berkesinambungan," sambungnya.
Ia berharap PSI tak berhenti pada kritik dan menjadi salah satu kekuatan pelopor bagi reformasi sistem parpol. Menurutnya, PSI sudah dengan jitu membongkar kesalahan paling dasar parpol di negeri ini, yakni mereka semua telah dan sedang mengingkari raison d'etre-nya sendiri.
"Langkah selanjutnya adalah PSI mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama mendorong dilakukannya reformasi sistemik terhadap parpol dalam waktu tak terlalu lama," kata Hikam.