Berita

Siti Aisyah/Net

Politik

Pembebasan Aisyah, Dahnil: Berbohong Sudah Jadi Kebiasaan Pemerintah

RABU, 13 MARET 2019 | 17:12 WIB | LAPORAN: AZAIRUS ADLU

Bebasnya Siti Aisyah dari jeratan hukum di Malaysia rupanya menjadi polemik politik di dalam negeri. Pasalnya, banyak kalangan menilai pemerintah berlebihan dalam melakukan selebrasi dan seolah mengklaim bahwa bebasnya Aisyah berkat dari lobi Indonesia terhadap Malaysia.

Salah satunya datang dari Jurubicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Dahnil menilai, klaim pemerintah yang menyebut pembebasan Aisyah hasil lobi adalah kebohongan luar biasa yang membuat martabat bangsa bisa jatuh di mata dunia.


"Ketika berbohong adalah kebiasaan, maka pembebasan WNI pun dklaim sebagai hasil kerja politiknya, dan yang memalukan lantas dibantah oleh Perdana Menteri Malaysia," tulis Dahnil dalam akun twitternya, Rabu (3/13).

Menurutnya, langkah pemerintah dalam mengklaim pembebasan Aisyah mencederai martabat dan wibawa bangsa.

Selain Dahnil, kritikan juga datang dari Dosen Hubungan Internasional UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Teguh Santosa.

Teguh menuturkan, selebrasi yang berlebihan itu itu bisa memberi kesan bahwa sistem hukum Malaysia bisa diintervensi oleh lobi-lobi politik.

"Kalau menurut saya, yang jadi masalah bukan apakah ada pembicaraan atau tidak. Dalam praktik hubungan antara dua negara bersahabat, pembicaraan adalah hal yang biasa," ujar Teguh.

Masalahnya, sambung Teguh, selebrasi yang dipertontonkan pihak Indonesia terkesan sangat over, dan bisa memberi kesan bahwa sistem hukum dan peradilan Malaysia lemah sehingga bisa diintervensi.

"Selebrasi yang over ini seolah-olah Indonesia menang perang," jelasnya.

Siti Aisyah diketahui bebas awal pekan ini setelah jaksa penuntut Malaysia menjatuhkan dakwaan terhadapnya dalam langkah mengejutkan di pengadilan.

Ia ditahan dan diadili lantaran diduga terlibat dalam kasus pembunuhan seorang warga negara Korea Utara yang diduga kaka tiri dari Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un, yakni Kim Jong Nam.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya