Berita

Foto: Dokumentasi Vietmindo Energitama

Dunia

Bentrok Di Pertambangan Vietmindo, Hubungan Indonesia Dan Vietnam Masih Baik

MINGGU, 10 MARET 2019 | 15:08 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) belum mendengar informasi mengenai persoalan yang menimpa perusahaan tambang berbendera Indonesia, Vietmoindo Energitama, di Republik Sosialis Vietnam.

Hari Selasa lalu (5/3) terjadi bentrokan di wilayah pertambangan di kota Uong Bi, Vietnam, yang menyebabkan seorang pengusaha muda Indonesia cidera dan sempat menjalani perawatan di Sweden Hospital di kota itu. Dutabesar Republik Indonesia Ibnu Hadi sempat menjenguk korban, dan informasi terakhir yang diperoleh redaksi menyebutkan korban sudah keluar dari rumah sakit itu.

Menurut Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia, kejadian itu tidak akan mengubah iklim kerja sama investasi batubara antara Indonesia dan Vietnam.

Bahkan rencananya, pihak Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan membawa APBI dalam pertemuan bilateral dengan Vietnam pekan depan untuk membahas mengenai pasokan batubara.

"Sementara ini menurut saya hubungam kerjasama dengan Vietnam masih baik. Bahkan kami akan dilibatkan oleh Kemendag dalam rencana kunjungan ke Vietnam dalam dua minggu kedepan, membahas pasokan batubara dari Indonesia kesana," tegas Hendra.

Bentrokan di area pertambangan Vietmindo telah terjadi tiga kali. Kejadian pertama terjadi di bulan November dan diiktui bentrokan kedua di bulan Desember. Kasus ini bermula dari blokade yang dilakukan oleh perusahan subkontrak Tan Viet Bac (TVB) di areal pertambangan sejak tahun lalu.

Pihak pemerintah provinsi dan kota sudah berusaha untuk mempertemukan kedua pihak yang bertikai. Namun kelihatannya, pihak pemerintah tidak memberikan perhatian yang serius.  Polisi setempat terkesan membiarkan bentrokan.

Vietmindo mulai beroperasi di Vietnam pada 1997, enam tahun setelah kontrak karya ditandatangani. Perusahaan ini memiliki hak melakukan pertambangan di kawasan itu hingga 2021.

Dalam jumpa pers setelah bentrokan itu, Vietmindo mengancam akan angkat kaki dari Vietnam bila pemerintah tetap tidak serius menangani masalah ini. Vietmindo tercatat sebagai salah satu pembayar pajak terbesar di Provinsi Quan Ninh.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya