. Setelah 31 orang pekerja pembangunan jembatan di Papua tewas ditembak oleh Kelompok Kriminal Sipil atau Separatis Bersenjata (KKSB) pada Desember tahun lalu, kini kembali tiga anggota TNI tewas saat baku tembak di Distrik Mugi, Nduga, Papua.
Pemerhati politik, keamanan dan pembangunan, Abdul Rivai Ras mengatakan, peristiwa ini sedikit berbeda karena pelaku lebih berani berhadapan dengan pasukan TNI.
Insiden ini terjadi pada Kami (7/3) kemarin, ketika pasukan TNI Satgas Gakkum kekuatan 25 orang mengamankan jalur pergeseran pasukan. Pasukan TNI yang baru tiba di Distrik Mugi, tiba-tiba mendapatkan serangan mendadak oleh sekitar 50 sampai 70 orang KKSB bersenjata campuran.
Rivai menegaskan, siapapun calon presiden yang terpilih pada Pilpres 17 April nanti, penanganan konflik di tanah Papua harus menjadi prioritas.
"Siapapun presiden yang terpilih nanti, soal Papua tetap harus menjadi perhatian serius," ujar pengajar keamanan nasional di Universitas Pertahanan ini, Sabtu (9/3).
Perhatian serius yang dimaksud dengan mengedepankan ketercukupan kebutuhan dasar, mendorong kesejahteraan, meletakkannya sebagai wilayah bebas dari kekerasan, dan bebas dari berbagai internasionalisasi politik.
Seperti yang dikabarkan, tiga prajurit TNI yang meninggal dunia dalam insiden baku tembak di Nduga dengan KKSB di bawah kendali Egianus Kogoya. Mereka adalah Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin dan Serda Siswanto Bayu Aji.