Berita

Brigjen Pol Dedi Prasetyo/RMOL

Hukum

IP Mabes Polri Dipakai Buzzer Jokowi, Ini Komentar Brigjen Dedi

JUMAT, 08 MARET 2019 | 18:10 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Akun Twitter @Opposite6890 menuding Mabes Polri memelihara buzzer yang bertugas memenangkan Joko Widodo dalam Pemilihan Presiden 2019.

Kesimpulan akun anonim itu salah satunya didapat dari Internet Protocol Address atau sering disingkat IP yang terletak di Mabes Polri.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, menegaskan bahwa IP Address Mabes Polri itu bisa digunakan siapa saja melalui penggunaan Wi-Fi di area Mabes Polri, Jakarta Selatan.

"IP Mabes Polri ini area publik, jadi bisa diakses publik," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (8/3).

Mabes Polri juga enggan menanggapi terlalu jauh tuduhan membangun buzzer Jokowi karena akun @Opposite6890 adalah akun anonimus atau menyembunyikan identitas aslinya.

“Akun Opposite6890 tidak seharusnya dijadikan rujukan masyarakat, karena menyebarkan kebohongan,” jelas Dedi.

Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah ini mengakui kepolisian sedang mengidentifikasi pemilik akun @Opposite6890.

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri telah melakukan profiling akun tersebut.

“Sudah dilakukan Dit Siber, akan memprofil dan identifikasi siapa yang memiliki akun @Opposite6890 sebagai akun anonimus itu," jelas Dedi.

Informasi yang disebar menyebut Mabes Polri membentuk buzzer anggota Polri untuk membantu pemenangan petahana Jokowi, jumlahnya bisa mencapai 100 anggota per Polres. Mereka terorganisi dari tingkat Polres sampai pusat.

Tak hanya itu, para buzzer itu disebut saling follow di Facebook, Instagram dan Twitter, berinduk pada satu akun utama bernama @alumnisambhar.

Akun @Opposite6890 mengaku berhasil membongkar jaringan "buzzercoklat" setelah melacak paket aplikasi Android (APK) Sambhar.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya