Berita

Febri Diansyah/Net

Hukum

Direktur SDM PT Adhi Karya Absen Pemeriksaan Korupsi Gedung IPDN

RABU, 06 MARET 2019 | 20:35 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Batang hidung Bep Adji Sadmoko sejak pagi hingga malam ini, Rabu (6/3), tidak tampak di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Padahal sesuai jadwal riksa, Direktur SDM dan Investasi PT Adhi Karya itu seharusnya menghadap penyidik antirasuah.

"Yang bersangkutan tidak hadir panggilan penyidik," ujar Jurubicara KPK Febri Diansyah beberapa saat lalu.

Adji sedianya menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait korupsi pembangunan gedung Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di sejumlah daerah di Sulawesi. Dalam jadwal pemeriksaan saksi dan tersangka yang dirilis bagian Humas KPK, pemeriksaan Bep Adji untuk melengkapi berkas penyidikan dari tersangka mantan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Kemendagri, Dudy Jocom.


"KPK belum memperoleh informasi terkait (alasan) ketidakhadiran yang bersangkutan," kata Febri.

Sejauh ini KPK tengah menelusuri keterlibatan pihak lain baik dari unsur penyelenggara negara maupun swasta, bahkan korporasi yang diduga meraup keuntungan dari hasil korupsi proyek pengadaan gedung IPDN.

Adapun lima orang yang sudah ditetapkan tersangka oleh KPK yakni Dudy Jocom, Budi Rachmat Kurniawan (mantan Kadiv Gedung PT Hutama Karya), Bambang Mustaqim (senior manager PT Hutama Karya), Adi Wibowo (Kadiv Gedung PT Waskita Karya), dan Dono Purwoko (Kadiv Konstruksi VI PT Adhi Karya).

Dudy Jocom sendiri ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi pembangunan gedung IPDN di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dan dugaan korupsi pembangunan gedung IPDN Sulawesi Utara. Kedua proyek ini menggunakan anggaran 2011.

Proyek di Gowa dikerjakan Waskita Karya sedangkan proyek di Sulawesi Utara digarap Adhi Karya. Perbuatan Dudy ditaksir merugikan negara sebesar Rp 11,18 miliar di proyek pembangunan gedung IPDN Sulawesi Selatan dan Rp 9,378 miliar di proyek Sulawesi Utara.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya