Salah satu rancangan terbaru McCartney/The Guardian
Perancang busana ternama dunia Stella McCartney memiliki keresahan tersendiri pada ekosistem Gunung Leuser yang elok namun terancam punah di Sumatera.
Â
Keresahannya itu dia tuangkan dalam rancangan busana koleksi terbarunya yang dipamerkan di Opera Paris awal pekan ini.
Â
Melalui rancangannya, McCartney menyelipkan pesan soal pentingnya konservasi alam.
Â
Â
Busana rancangan terbarunya ada yang dibuat dari viscose yang bersumber dari hutan bersertifikat.
Â
Selain itu, kain
vintage Stella McCartney didaur ulang dan digunakan lagi untuk koleksi ini.
Â
Salah satu rancangannya berbentuk
maxidress yang terbuat dari kaus lawas, dirobek menjadi strip, diikat dan dirajut.
Â
"Kami telah mencoba membuat karya yang ingin Anda turunkan dari generasi ke generasi, potongan yang ingin Anda simpan selamanya," kata McCartney.
Â
Dia menjelaskan bahwa rancangan terbarunya banyak mengambil potongan-potongan pakaian di masa lalu. Konsep yang diusungnya adalah "disumbangkan oleh masa lalu, didedikasikan untuk masa depan".
Â
Dalam rancangan busa terbarunya, McCartney juga mempertahankan penggunaan kulit Vegan serta mantel tanpa bulu yang telah menjadi karya klasiknya. Dia mempertahankan pesan bahwa prinsip serta gaya dapat dikombinasikan dengan baik.
Â
Memikirkan kembali sumbernya untuk menciptakan ekonomi internal yang lebih melingkar adalah kunci bagi McCartney.
Â
“Kami memiliki dua pintu keluar dalam pertunjukan ini yang sepenuhnya didaur ulang dan melingkar. Ada kaos bekas yang akan dibuang atau dibakar atau ditimbun, yang kami potong menjadi strip dan membuat rajutan" sambungnya seperti dimuat
The Guardian.
Â
Perancang busana kawakan ini mendukung kampanye untuk melindungi 6,5 m hektar hutan hujan yang terancam punah di Sumatera yang merupakan rumah bagi 105 spesies mamalia termasuk badak, harimau, gajah, dan orangutan Sumatra. Hutan tersebut juga merupakan sumber oksigen penting bagi dunia.