Berita

Jaya Suprana/Net

Jaya Suprana

Miripisme Russel, Nietszche, Galileo, Gerung

KAMIS, 21 FEBRUARI 2019 | 07:27 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

QUSTHAN Firdaus menulis sebuah kolom berjudul “Meringkus Gerungisme” di detikNews 15 Februari 2019 sebagai berikut : “Pada awal Februari 2019, beberapa kolega pegiat filsafat menyebar pernyataan sikap dan seruan terhadap apa yang mereka sebut sebagai "pemiskinan dan pembusukan filsafat di ruang publik" maupun "akal sakit Rocky Gerung".  

Sayangnya, keduanya muncul hampir berbarengan dengan pemeriksaan polisi terhadap Rocky Gerung. Seolah beramai-ramai melempar tangga pada pribadi yang sedang tergelincir, jika bukan mengeroyok.
Padahal, dalam duel sekalipun hampir tidak ada justifikasi untuk membunuh lawan yang sedang tergelincir.  Lebih terpelajar bila para kolega pegiat filsafat mengupayakan seminar publik untuk menguji sebagian atau keseluruhan bangunan argumentasi dari Rocky Gerung. Pun hal ini dapat dilakukan melalui media massa melalui kolom opini atau televisi, jika memang mampu mengimbangi retorika dan pemikirannya”.


Miripisme

Konon Bertrand Russel sempat dengan meminjam istilah Qusthan Firdaus “dikeroyok” dengan alasan mirip “pemiskinan dan pembusukan filsafat di ruang publik” akibat pemikiran Bertrand Russel dianggap tidak sesuai dengan kelaziman pemikiran yang dianut para pegiat filsafat pada masa itu.

Mirip nasib Friedrich Nietzsche setelah wafat pun masih “dikeroyok” setelah Perang Dunia II usai dengan kekalahan Jerman gara-gara pemikiran sang mahafilosof Jerman dianggap mengilhami angkara murka yang dilakukan Adolf Hitler.

Di dalam sebuah naskah terdahulu, saya pernah memiripkan nasib Rocky Gerung dengan Galileo Galilei. Namun demi menghindari resiko dilaporkan ke polisi , lebih baik saya tidak memiripkan nasib Rocky Gerung dengan misalnya Tan Malaka.

Dan tampaknya lebih baik saya berhenti menulis sampai di sini saja sebab memang sebaiknya saya jangan ngawur menulis perihal di luar jangkauan kedangkalan daya pikir saya di samping saya yakin bahwa para pegiat filsafat pasti memiliki alasan tersendiri sehingga tega hati menggunakan istilah “pemiskinan dan pembusukan filsafat di ruang publik” mau pun “akal sakit Rocky Gerung”.

Penulis sedang bersusah-payah berupaya mempelajari apa yang disebut sebagai filsafat

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya