Berita

Foto/Net

Politik

Prabowo Terbukti Nasionalis, Jokowi Mau Buyback Indosat Cuma Bualan

RABU, 20 FEBRUARI 2019 | 19:23 WIB | LAPORAN:

Pengetahuan calon presiden petahana Joko Widodo soal sistem agraria di Indonesia sangat dangkal.

Demikian ditegaskan Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Arief Poyuono melalui pesan elektronik yang dipancarluaskannya, Rabu (20/2).

Hal itu disampaikan Arief menanggapi isu lahan milik calon presiden Prabowo Subianto seluas 220 ribu hektare di Kalimantan Timur dan Aceh Tengah. Isu lahan Prabowo disinggung oleh Jokowi dalam debat Pilpres 2019, Minggu (17/2).

Arief menegaskan bahwa status lahan yang dikuasai Prabowo itu adalah Hak Guna Usaha (HGU). Dia menceritakan kronologi awalnya lahan dikuasai oleh PT Kiani Kertas.

Arief tahu banyak karena mendapat cerita langsung dari almarhum ECW Nelloe, mantan Direktur Utama Bank Mandiri.

Dia menjelaskan kisah transisi lahan Kiani berawal dari masalah kredit Kiani Kertas kepada Bank Mandiri yang macet sejak November 2002, setahun setelah Bank Mandiri membeli aset Kiani dari BPPN senilai Rp 1,7 triliun.

"Kenapa PT Kiani jatuh di tangan Prabowo, bukan pengusaha asing atau perusahaan asing  seperti aset-aset BPPN yang banyak dibeli asing? Begini, kata Pak Neloe dia sudah mencoba menahan aset PT Kiani hingga tidak jatuh ke tangan asing," katanya.

Neloe terus meminta kepada BI memperpanjang waktu restrukturisasi utang PT Kiani Kertas hingga 7 hingga 8 tahun. Total utang Kiani sebesar 201 juta dolar AS.

Hingga tahun 2004 ECW Nelloe mempercayakan aset Kiani dibeli Prabowo. Nelloe percaya Prabowo seorang yang punya rasa nasionalisme tinggi. Nelloe pun percaya PT Kiani tidak akan pernah dijual kepada asing kalau dipegang Prabowo sekalipun dalam keadaan sulit keuangan.

"Nah terbukti kan. Hingga kini Kiani masih di tangan Prabowo. Jadi, benar apa kata Pak Nelloe tentang Prabowo," kata Arief.

Arief lantas membandingkan ketika Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berkuasa. Indosat yang merupakan aset milik nasional dijual mentah-mentah ke tangan asing. Arief juga menyinggung janji Jokowi saat kampanye Pilpres 2014 untuk membeli kembali Indosat.

"Nyatanya nol gede. Malah yang ada banyak aset negara yang digadaikan dalam bentuk obligasi dan surat utang," tegasnya.[atm]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya