Berita

Wapres Jusuf Kalla/Net

Politik

Pernyataan JK Bisa Jadi Senjata Pamungkas Tim Prabowo

RABU, 20 FEBRUARI 2019 | 13:00 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

. Wapres Jusuf Kalla dalam pernyataannya terlihat melakukan pembelaan kepada Capres 02 Prabowo Subianto soal penguasaan lahan berstatus Hak Guna Usaha (HGU) di Kalimantan Timur dan Aceh.

Kata JK, daripada jatuh ke tangan asing lebih baik ke anak bangsa yaitu Prabowo yang mengelola lahan tersebut.

"Dia (Prabowo) belilah itu, itu haknya itu kredit macet. Diambil alih kembali oleh Bank Mandiri, kemudian saya minta Agus Martowardojo (Dirut Bank Mandiri waktu itu) untuk diberikan kepada pribumi supaya jangan jatuh ke Singapura. Ada orang Singapura mau beli waktu itu, pengusaha Singapura, orang Malaysia," ungkap JK di Jakarta kemarin (Selasa, 19/2).


Praktis hal itu bisa dijadikan senjata ampuh bagi tim Prabowo-Sandi untuk menguliti capres petahana Joko Widodo.

"Ini bisa menjadi senjata pamungkas tim sukses Prabowo menyerang Jokowi, lantaran JK masuk timses Jokowi," kata pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Jerry Massie kepada redaksi, Rabu (20/2).

Menurut Jerry JK, pun harus memberikan alasan pernyataannya itu membela Prabowo. Pernyataan JK yang berseberangan dengan Jokowi juga bukan kali ini saja, beberapa mantan Ketum Golkar itu sering bertolak belakang dengan sang presiden misalnya soal pembangunan MRT.

"Setidaknya JK harus terbuka apa alasannya dia membela Prabowo. Ini saya nilai barangkali jadi salah satu pemicu yang membuat Jokowi geram," terangnya.

Jerry pun memprediksi saat ini dan ke depannya serangan dari kubu 02 akan gencar kepada kubu 01. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya