Berita

Arsul Sani/Net

Politik

TKN Akui Luhut Bersuara Lantang, Tapi Bukan Marah

SELASA, 19 FEBRUARI 2019 | 14:56 WIB | LAPORAN:

Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf membantah kabar bahwa Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan sempat marah-marah di debat kedua Pilpres 2019.

Bantahan disampaikan langsung Wakil Ketua TKN, Arsul Sani menanggapi video yang beredar tentang kericuhan di debat tersebut.

"Itu bukan kericuhan. Saya ada di ruangan itu," tegas Arsul saat ditemui di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/2).


Dia menguraikan bahwa insiden bermula saat sesi debat Jokowi mengungkit tentang lahan seluas ratusan ribu hektare milik capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Beberapa tokoh dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi pun mendatangi barisan tempat duduk para komisioner KPU dan Bawaslu RI.

“Pada saat itu teman-teman 02, tokohnya memang mengekspresikan dalam tanda kutip kemarahan lah kan gitu," beber politisi PPP itu.

Melihat itu, lanjut Arsul, beberapa tokoh TKN Jokowi-Maruf seperti Arya Bima, Rizal Mallarangeng, dan Bahlil Lahadalia pun datang untuk menengahi.

Mereka berusaha untuk menenangkan tokoh BPN yang tengah melancarkan protes. Namun melihat upaya Arya Bima cs dalam menenangkan tokoh BPN belum membuahkan hasil, Luhut pun bangkit dari tempat duduk.

"Intinya ngapain sih ini ribut-ribut, sudah kita selesaikan saja. Intinya kalau yang saya tahu Pak Luhut mengatakan, sudah protes itu disalurkan saja secara prosedural, maksudnya kepada Bawaslu, apakah kemudian dibuatkan pengaduan dan sebagainya, itu aja," jelas Arsul.

Adapun suara lantang yang dikeluarkan menurut Arsul bukan karena Luhut marah-marah.

"Saya tidak melihat kalau Pak Luhut itu marah, tapi bahwa suaranya Pak Luhut itu keras kan beliau memang orang Batak, itu aja," pungkasnya. [ian]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya