Berita

Sekjen Kemendes PDTT Anwar Sanus/Net

Kurangi Resiko Bencana Kemendes Teken Kerjasama Dengan Kemensos

SABTU, 16 FEBRUARI 2019 | 20:31 WIB | LAPORAN: DEDE ZAKI MUBAROK

. Kementerian Sosial (Kemensos) menggandeng Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi  (Kemendes PDTT) untuk pengurangan resiko bencana.

Kerja sama ditandai dengan penandatanganan perjanjian Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat dan Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu Kemedes PDTT Aisyah Gamawati.

"Kami akan menyisir seluruh program-program dan kegiatan dan seluruh sumber daya yang kita miliki untuk bisa kita kerja samakan dengan Kementerian Sosial," kata Sekretaris Jenderal Kemendes PDTT Anwar Sanusi dalam keterangan tertulis kepada redaski, Sabtu (16/2).


Anwar mengatakan, kedua kementerian dalam waktu dekat akan menindaklanjuti kerja sama tersebut dengan mengkolaborasikan tenaga pendamping desa dengan pendamping program keluarga harapan (PKH) maupun taruna siaga bencana (Tagana) Kemensos.

"Irisan tugas Kemensos dengan Kemendesa PDTT sangat erat sekali. Maka akan segera kami lakukan adalah mengkoordinasikan antara program-program di dua kementerian ini," kata Anwar..

Untuk tahap awal, kata Anwar, prioritas di daerah rawan bencana fokus di daerah tertinggal dan akan ditingkatkan karena bencana bukan hanya bencana alam tapi juga bencana sosial.

"Fakta di lapangan selalu ketika terjadi bencana Tenaga Pendamping Desa dikerahkan untuk melakukan kegiatan penanganan tanggap darurat dan juga rehabilitasi pascabencana," katanya.

Saat ini, lanjt Anwar, Kemendesa PDTT memiliki 37 ribu Tenaga Pendamping Desa dimana satu orang pendamping mendampingi tiga desa.

Sementara, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat mengatakan, kerja sama  yang utama adalah kolaborasi antara pendamping desa dengan Tagana di lapangan.

"Karena ini kekuatan besar, 37 ribu Pendamping Desa dan 37 ribu Tagana ini luar biasa kalau mereka bisa bekerja bersama-sama. Selama ini sudah terjalin tapi belum fokus dan belum terbangun sistem kelembagaan dan struktur programnya yang benar-benar bisa berkolaborasi," kata Harry.

Kerja sama lainnya yang dapat segera direalisasikan terkait dengan Program Kampung Siaga Bencana (KSB) yang berjumlah 638 titik sampai 2018. Di KSB masyarakat diedukasi untuk kesiapsiagaan berbasis kearifan lokal. [dzk]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya