Berita

Unjuk rasa APPI/Net

Hukum

OTT KPK Harus Profesional, Jangan Seperti Yang Terjadi Di Hotel Borobudur

JUMAT, 15 FEBRUARI 2019 | 15:24 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Pemantauan penyidik KPK yang diduga akan berujung operasi tangkap tangan (OTT) saat rapat Pemprov Papua dan DPRD Papua di Hotel Borobudur Jakarta pada 2 Februari lalu, dinilai sebagai bentuk pembunuhan karakter yang diduga sengaja dilakukan oknum KPK.

Pernyataan itu disampaikan pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Papua Indonesia (APPI) mengeruduk gedung KPK di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (15/1).

Koordinator APPI Otis Iryo mengatakan, pusat termasuk KPK semestinya berterima kasih kepada Gubernur Papua Lukas Enembe atas semua sikap dan kebijakannya dalam melindungi dan memajukan Papua.


"Jangan zalimi Gubernur Lukas Enembe. Kami melihat ada upaya massif pembunuhan karakter dalam kejadian ini. Rakyat Papua sangat mengutuk tindakan KPK yang tidak profesional," tegas Otis Iryo.

APPI menduga kuat ada pesanan politik khusus kepada KPK dalam melakukan upaya kriminalisasi Gubenur Lukas Enembe. Hal itu dapat ditelisik dari lembaga antirasuah itu sangat agresif dalam upaya mengkriminalisasi Gubenur Lukas Enembe.

"KPK harus melakukan OTT secara profesional, jangan hanya seperti securty seperti yang terjadi di Hotel Borobudur. Tindakan KPK di Hotel Borobudur merupakan tindakan yang tidak profesional," ujar Otis Iryo.

APPI juga mendesak KPK menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada rakyat Papua, atas semua upaya pembunuhan karakter terhadap Gubernur Lukas Enembe.

"KPK harus jujur dan terbuka menyampaikan permohonan maaf. Perbuatan KPK ikut mencoreng wajah seluruh rakyat Papua," ungkap Otis Iryo.

Wakil Ketua KPK Saut Situmorang sebelumnya sudah menanggapi tudingan merusak pencitraan Gubernur Papua Lukas Enembe. Jelas Saut, upaya yang dilakukan KPK selalu berlandaskan hukum positif. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya