Berita

Foto/Net

Politik

Bentuk Badan Stabilisasi Nasional Jika Pilpres Chaos

JUMAT, 15 FEBRUARI 2019 | 10:59 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Pilpres 2019 diharapkan berjalan baik, aman dan jujur. Gejolak besar akibat benturan sosial dan chaos yang mungkin terjadi mesti diantisipasi.

"Potensi benturan muncul jika ada pihak yang berusaha melakukan kecurangan secara masif kemudian kecurangan tersebut terbuka dan diketahui oleh rakyat banyak," kata Kordinator Eksekutif Jaringan Aktivis Kemanusiaan Internasional (JAKI) Yudi Syamhudi Suyuti kepada redaksi.

Kecurangan akan mendorong kemarahan dari kubu pendukung capres-cawapres yang dicurangi. Jadi, Yudi menekankan, situasinya tergantung pasangan capres-cawapres yang bertarung.


Yudi berpandangan evaluasi bisa dilakukan jika terjadi benturan sebelum Pilpres. Evaluasi bukan berarti kepentingan untuk mempertahankan petahana sebagai Presiden. Dan jika terjadi benturan maka Negara perlu membentuk Badan Stabilisasi Nasional.

Badan ini diisi oleh kelompok sipil dan militer untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan bersifat sementara. Kepolisian bertugas mengamankan situasi sesuai konstitusi dan undang-undang kepolisian sedangkan proses politik tetap diserahkan ke parlemen dengan dukungan rakyat banyak.

Yudi juga menekankan Badan Stabilisasi Nasional bukanlah bentuk organisasi untuk melakukan upaya kudeta yang bertentangan dengan prinsip konstitusional dan yurisdiksi internasional menyangkut prinsip-prinsip kemanusiaan dan hak asasi manusia. Badan ini hanya mendorong proses politik yang berpihak pada tegaknya daulat rakyat sesuai asas demokrasi, hak asasi manusia yang didasari manifestasi politik Indonesia, yaitu Pembukaan UUD 45.

"Proses politik yang konstitusional tetap menjadi basis atas evaluasi terjadinya politik yang sesuai kehendak rakyat. Dan fundamental serta goals dari proses ini adalah pencapaian politik  yang bersandar pada prinsip dan praktek kemanusiaan yang adil beradab serta berkedaulatan rakyat," tukasnya.[dem]

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya