Selama 44 menit di suhu yang terbilang dingin di Lawrence, Massachusetts, wanita berusia 70 tahun itu berpidato berapi-api, Sabtu siang (9/2) waktu setempat.
Tempat yang dipilihnya adalah Everett Mills, situs historis yang melatari kebangkitan kaum buruh dan perempuan di AS pada tahun 1912.
Di hadapan pendukungnya, Senator Elizabeth Warren menyampaikan tekad mencalonkan diri dalam pemilihan presiden AS tahun depan.
Pesan utamanya jelas: sudah tiba saatnya bagi rakyat AS untuk melakukan perlawanan terhadap kekuatan politik yang mengabaikan kepentingan kelas pekerja selama puluhan tahun.
“Laki-laki di Gedung Putih (Donald Trump) bukan penyebab dari kerusakan. Dia hanya merupakan gejala terbaru dan paling ekstrem dari apa yang salah di Amerika,†ujar Warren seperti dikutip dari CNN.com.
Dia menambahkan, Donald Trump adalah produk dari sistem yang memberikan dukungan kepada kelompok kaya dan berkuasa untuk mengabaikan kepentingan rakyat yang lebih besar.
Pernyataan kesediaan Warren mencalonkan diri dalam pilpres mendatang menandai semakin kerasnya pertarungan di kubu Partai Demokrat untuk mencari pengganti Trump.
Sebelumnya, sejumlah politisi dan senator dari partai berlambang keledai itu juga telah menyatakan diri ingin bertarung dalam pemilihan pertama atau primary election di Partai Demokrat.
Mereka yang sudah menyatakan kesiapan itu antara lain adalah Senator Kamala Harris dan Senator Cory Booker. Senator Bernie Sanders dan Senator Amy Klobuchar diperkirakan akan segera bergabung di lantai bursa bakal calon presiden dari Partai Demokrat.
[dem]
