Berita

Foto: Net

Nusantara

Aktivis ProDem: Unpad Butuh Rektor Tanpa Catatan Kelakuan Yang Kelam

SABTU, 09 FEBRUARI 2019 | 00:27 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

. Universitas Padjadjaran harus dipimpin oleh tokoh yang tidak hanya cerdas dan memiliki kemampuan manajerial, namun juga mempunyai akhlak yang baik.

Jangan sampai rektor Unpad yang baru merupakan tokoh dengan catatan kelakuan yang kelam.   

Hal itu disampaikan aktivis ProDem Setya Dharma dalam keterangan yang diterima redaksi, Jumat malam (8/2). Pernyataan alumni Unpad dan aktivis mahasiswa era 1980an ini disampaikan sebagai respon atas terkatung-katungnya proses pemilihan rektor Unpad.

Bulan September 2018 lalu Majelis Wali Amanat (MWA) Unpad dalam sidang tertutup memilih tiga calon rektor yakni Prof. Atip Latipulhayat dari Fakultas Hukum, Prof. Aldrin Herwany dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta Prof. Obsatar Sinaga dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Namun proses pemilihan ini menuai kontroversi. Ketiga figur yang dipilih sebagai calon dianggap kurang mumpuni karena tidak memiliki pengalaman mengelola kampus baik pada jenjang program studi maupun jenjang fakultas.  

Selain itu, proses pemilihan yang dilakukan juga diduga melanggar tata cara yang telah ditetapkan. Alasan lain, tidak ada pelibatan publik, khususnya di lingkungan Unpad.

“Pelibatan publik ini penting, agar Unpad mendapatkan sosok pemimpin yang tidak punya persoalan, apalagi yang berkaitan dengan catatan kelakuan yang kelam, seperti KDRT dan pelecehan seksual,” ujarnya.

Setya Dharma menyesalkan pemilihan tiga calon rektor di bulan September 2018 telah meloloskan seorang calon yang patut diduga memiliki catatan kelakuan yang kelam.

“Teman-teman yang tergabung dalam Gempungan Warga Peduli Unpad bulan Oktober 2018 telah mendengarkan langsung pengakuan korban KDRT yang dilakukan salah seorang calon rektor. Bukti-buktinya telah dikirimkan ke Majelis Wali Amanat,” telah Setya Dharma lagi.

Setya Dharma juga mengatakan dirinya setuju dengan pendekatan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristek Dikti) M. Nasir yang meminta agar pemilihan ditinjau ulang.

Menurut peraturan Rektor Unpad yang baru harus sudah terpilih pada bulan April mendatang. [dem] 

Populer

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

UPDATE

Polri Gandeng INASSOC Sosialisasikan Aturan Penggunaan Airsoft Gun

Jumat, 14 Maret 2025 | 15:34

Wamenkop Ferry Juliantono Ingin Gapoktan Naik Kelas

Jumat, 14 Maret 2025 | 15:33

Kontrol Sipil ke Militer Harus Objektif, Jangan Pragmatis

Jumat, 14 Maret 2025 | 15:23

Warga Jakarta Diminta Waspada Cuaca Ekstrem

Jumat, 14 Maret 2025 | 15:12

Hasto Siap Sampaikan Eksepsi Pekan Depan

Jumat, 14 Maret 2025 | 14:51

Sidang Perdana Duterte di ICC, Momen Bersejarah bagi Keadilan Internasional

Jumat, 14 Maret 2025 | 14:30

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Ibu dan Anak di Tambora

Jumat, 14 Maret 2025 | 14:23

Anggaran Makan Bergizi Gratis Naik dari Rp71 Triliun Jadi Rp171 Triliun

Jumat, 14 Maret 2025 | 14:17

Pengamat: Bagaimana Mungkin Seorang Teddy Dilantik jadi Seskab?

Jumat, 14 Maret 2025 | 13:59

Korsleting Baterai Jadi Penyebab Kebakaran Air Busan

Jumat, 14 Maret 2025 | 13:54

Selengkapnya