Berita

Foto:Repro

Politik

Ketum PPP: Titik Lemah Jokowi Ada Di Romi

Selalu Offside Dan Akhirnya Kebobolan
KAMIS, 07 FEBRUARI 2019 | 17:38 WIB | LAPORAN: DEDE ZAKI MUBAROK

. Tudingan kampanye propaganda Rusia yang disampaikan capres petahana Joko Widodo sesuai dengan perubahan gaya agresif menyerang yang diterapkan TKN Jokowi-Maruf.

Namun, serangan agresif itu sering blunder dan akhirnya merugikan kubu pasangan calon nomor urut 01.

"Ternyata ini malah buat blunder dan jadi kebobolan gawang sendiri," kata Ketua Umum PPP versi Muktamar Jakarta, Humphrey Djemat, Kamis (7/2).


Selain tudingan propaganda Rusia, lanjut Humphrey, blunder kubu petahana yang mendapat sorotan luas publik adalah intervensi kader PPP M. Romahurmuziy terhadap doa yang dipanjatkan KH Maimoen Zoebair.

"Titik lemah Jokowi yaitu figur Romahurmuzy yang selalu bergerak offside seperti kasus ralat doa Mbah Moen di Pondok Sarang," ujar Humphrey.

Ditambah lagi, Romi sapaan akrab Romahurmuziy melakukan pelaporan polisi terhadap pengurus PPP Muktamar Jakarta. Anehnya, laporan pada 23 Januari tanpa alasan yang jelas dicabut pada 30 Januari.

Menurut Humphrey, pencabutan laporan dilakukan karena pihak Jokowi khawatir dengan adanya pergerakan para ulama di daerah yang bersatu membela PPP Muktamar Jakarta.

"Maksudnya, untuk menghentikan gerakan Humphrey malah laporan polisi tersebut menjadi bomerang bagi Jokowi karena laporan itu membuktikan adanya intervensi dan kriminalisasi terhadap pihak yang tidak mendukungnya," ungkapnya.

Oleh karena itu, PPP Muktamar Jakarta membentuk gerakan Tim Pembela Kriminalisasi PPP untuk mengantisipasi laporan polisi Romi.

"Kalau saja proses hukum tersebut dilanjutkan maka Jokowi yang dirugikan akibat gol bunuh diri yang dilakukan figur titik lemah yang ada dalam kubunya yaitu Romahurmuziy," demikian Humphrey Djemat. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya