Berita

Bisnis

DPR Minta Menko Darmin Jangan Buka Impor Jagung

MINGGU, 03 FEBRUARI 2019 | 20:52 WIB | LAPORAN:

.Ketua Komisi IV DPR RI, Roem Kono sangat menyayangkan kebijakan Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Darmin Nasution yang berseberangan dengan harapan rakyat.

Menko Perekonomian yang biasa disapa Darmin itu, kembali berencana membuka keran impor jagung untuk pakan ternak tanpa kuota hingga pertengahan Maret 2019. Padahal, produksi jagung saat ini melimpah karena berbagai daerah sedang memasuki musim panen raya.

"Perlunya impor jagung itu kan hanya pendapat Pak Menko Darmin saja. Tapi dilihat dari fakta lapangan tidak begitu, justru awal tahun 2019 ini kita sedang menghadapi panen raya jagung. Pak Menko Darmin sebaiknya turun ke lapangan," demikian diungkapkan Roem Kono saat panen raya jagung di Desa Tolotio, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Rabu (30/1).

Berangkat dari fakta lapangan, Roem Kono meminta Menko Perekonomian, Darmin Nasutioan agar sekali-sekali melihat karya-karya petani jagung. Selain Gorontalo, daerah yang memasuki panen raya saat ini yakni Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Sumatera serta hampir seluruh Indonesia akan panen.

"Jadi, sebaiknya jangan terlalu banyak bicara impor jagung. Nyatanya kondisi produksi jagung Indonesia hingga saat ini sudah mencapai swasembada," tegasnya.

Roem Kono menjelaskan selama volume impor masih di bawah 10 persen, produksi dalam negeri dapat disimpulkan mencapai swasembada. Terbukti, di tahun 2019, impor jagung hanya 30 ribu ton, sementara produksi jagung 3 sampai 4 juta ton. "Jadi yang seharusnya yang kita bicarakan produksi pada Januari 2019 mencapai 1,2 juta ton," jelasnya.

Roem Kono pun menambahkan untuk produksi di Gorontalo saja di bulan Januari 2019 mencapai 300 ribu ton. Kemudian, produksi jagung secara nasional hingga Maret 2019 mencapai 3 sampai 4 juta ton.

"Jangan sampai hasil kerja keras petani diabaikan, demi segelintir orang yang menikmati keuntungan. Jadi ketersediaan jagung dalam negeri aman. Jumlah impor saja kan 30 ribu ton masih jauh di bawah produksi di Gorontalo," ujarnya.

Lebih lanjut Roem Kono menegaskan melihat fakta lapangan dan data tersebut kita sebaiknya harus optimis jagungb kita bisa swasembada. "Jadi sekali lagi saya tegaskan Pak Menko Darmin harus turun ke lapangan, lihat fakta data lapangan. Saya optimis produksi jagung kita saat mencukupi kebutuhan," tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Gorontalo, Rusli Habibi mengatakan di tahun 2018, produksi jagung di Gorontalo sangat membanggakan. Hal ini terlihat dari Gorontalo mampu mengekspor jagung yakni 113 ribu ton, padahal ditargetkan 58 ribu ton.

"Kenapa ini bisa dicapai? Karena Kementan memberikan bantuan bibit unggul dan tidak melalui tender, pupuk pun turun tepat waktu, dikawal oleh TNI," tuturnya.

Terpisah, petani jagung Desa Mardinding Kecamatan Mardinding Kabupaten Karo, Rosanta Boru Karo Sopian Ginting mengatakan bantuan benih jagung dari pemerintah turun tepat waktu. Hasilnya, saat ini telah dipanen 10 sampai 12 ton per hektar dan harga Rp 4.500 per kg.

"Kami bersyukur sekarang jagung banyak berton-ton. Jangan datangkan dari luar (red. Impor), masih dari dalam saja masih banyak, supaya harga tetap tidak berkurang. Jadi, datanglah ke Mardinding, datanglah sekali sekali ke sini. Kami lagi panen jagung," katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo, Sarjana Purba mengatakan saat ini sedang panen raya jagung seluas 6.000 hektar dan masih ada 25.000 belum dipanen, hasilnya berkisar 10 ton per hektar.

"Panen jagung awal tahun 2019 ini banyak. Kami optimis tidak butuh impor,". tuturnya. [atm]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya