Berita

Reni Miharti/Net

Bisnis

Kadistan Blora: Lindungi Petani, Jangan Impor Jagung

MINGGU, 03 FEBRUARI 2019 | 14:53 WIB | LAPORAN:

Rakyat dan Pemerintah Daerah (Pemda) Blora meminta agar pemerintah pusat melindungi para petani dengan tidak mengimpor jagung, khususnya di Blora.

Hal tersebut dinyatakan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora Reni Miharti saat melakukan panen jagung di Desa Getas, Kecamatan Kradenan bersama Direktur Jenderal Aneka Kacang dan Ubi-ubian (Akabi) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Ali Jamil, Jumat (01/2).

Sebab, sambung Kadin yang akrab diaspa Reni ini, dengan kondisi hasil panen yang melimpah pemerintah setempat terutama petani berharap pemerintah pusat mempertahankan atau menjaga stabilitas harga, dengan mempertahankan keseimbangan suplai komoditas jagung.


"Sehingga, petani bisa menikmati hasil panen dengan harga yang bagus," ujarnya.
Karena dengan terbukanya kran impor, maka suplai jagung pun akan semakin melimpah. Komoditas jagung dari luar negeri pun, bukan tidak mungkin membanjiri pasar Indonesia. Akibatnya, harga pun bakal tertekan bahkan terjun bebas dari harga jual jagung saat ini yang masih cukup bagus untuk petani, yang berada di kisaran Rp 3.800 per kilogram untuk hasil kering panen.  "Ini kesempatan bagus bagi petani dan mudah-mudahan para petani jagung lebih sejahtera,” tambah Reni.

Hal tersebut diamini Ketua Gabungan Kelompoktani Tani Agung Supriyadi, yang sedang panen jagung seluas 300 di desa getas. Supriyadi menyebutkan, harga jagung saat ini Rp. 3800/kg untuk pipilan panen dan Rp. 5.400 untuk pipilan kering. "Kami berharap pemerintah tidak melakukan impor jagung. Karena di sini banyak jagung. Kalau sampai impor, harga akan jatuh," ucapnya.

Direktur Akabi Ali Jamil, mengatakan selama ini suplai jagung dari Jawa Tengah dinilai cukup bagus dan sudah bisa memenuhi kebutuhan pangan di Indonesia  termasuk untuk pabrik pakan peternak. Kabupaten Blora merupakan lumbung jagung nomor dua di Jawa Tengah setelah Grobogan. Saat ini petani di Blora sedang memasuki puncak musim panen.

Januari lalu, kebun jagung yang panen di Blora seluas 16.000 hektar. Ke depan, Februari dan Maret diperkiraan kebun jagung yang panen akan mencapai 26.000 hektar. Sedangkan untuk priode satu tahun luas lahan jagung  mencapai 65.000 hektar dengan produksi rata-rata satu hektar mencapai 7-8 ton per hektar.[atm]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya