Berita

Panen Jagung/Net

Bisnis

Petani Jagung di Kalsel Panen Raya

Hasil Panen Berlimpah Dengan Harga Menguntungkan
MINGGU, 03 FEBRUARI 2019 | 04:46 WIB | LAPORAN:

Sejumlah wilayah di tanah air saat ini sedang panen raya jagung, salah satunya adalah Provinsi Kalimantan Selatan, tepatnya di di desa Tajau Pecah, Kabupaten Tanah Laut. Para petani sangat senang menikmati hasil panen berlimpah dengan harga baik dan menguntungkan.

Dengan kadar air 28-30 persen jagung di desa ini dibeli oleh pengepul seharga Rp 3.500, selanjutnya, dijual ke perusahaan pakan ternak.

Harga pembelian tersebut melebihi Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yakni Rp 3.250 dan Break Event Point (BEP) dari petani sebesar Rp 2 ribu.


Thomas, satu Petani jagung mengaku senang dengan harga yang ditawarkan pengepul. Angka tersebut bisa meningkat menjadi Rp 5.300 – 5.500 jika kadar airnya 16-17 persen.

Menurut Thomas yang juga Ketua Kelompok Tani (Poktan) Rukun Karya, kelompoknya memiliki lahan jagung 120 ha dengan produktivitas 8 ton/ha.

“Sekali panen saya terima bersih sekitar Rp 7 juta. Saya punya lahan 6 ha. Setahun tanam dua kali,” ujarnya.

"Siapa saja yang membutuhkan jagung, bisa datang ke lahan saya," tambah Thomas menawarkan.

Walaupun harga jagung cukup baik, Thomas berharap adanya bantuan pemerintah pusat berupa mesin pengering jagung, agar bisa membantu menurunkan kadar air.

"Disini belum ada dryer, makanya kami masih kesulitan menekan kadar air hasil panen sampai 16-17 persen. Padahal di desa ini ada luasan panen 1.200 ha," tambah Thomas berharap.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultra dan Perkebunan Kab Tanah Laut, Ahmad Mustadi pada kunjungannya ke Desa Tajau Pecah, Kalsel, Jumat (1/2) menyampaikan prakiraan luas panen jagung di Kabupaten Tanah Laut khusus di minggu keempat Januari sekitar 331 ha dengan produksi pipilan 2.015 ton pipilan kering (PK).

Sedangkan pada Februari 2019, petani jagung baru mulai panen raya dan diperkirakan akan ada panen seluas 2.441 ha dan produksi 14.646 ton PK; dan Maret 2019 sekitar 8.507 dengan produksi 55.295 ton PK.

"Bahkan April 2019 masih ada dengan luas skitar 3 ribuan dan produksi 18 ribu ton PK," tambahnya.

Menurut Ahmad pemerintah pusat sudah memberikan beragam bantuan kepada kelompoktani mulai dari  benih, pupuk, herbisida dan lainnya.

"Kami sangat berterimakasih dengan bantuan tersebut," pungkasnya. [hta]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya