Berita

Foto: Morocco World News

Dunia

Beberapa Proyek Kasablanka Raya Mengalami Keterlambatan

RABU, 30 JANUARI 2019 | 22:04 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Sejumlah proyek yang merupakan bagian dari pembangunan Kasablanka Raya 2015-2020 mengalami keterlambatan.

Beberapa di antaranya adalah proyek yang diharapkan menjadi legacy di negeri ini.

Keterlambatan itu melahirkan spekulasi yang mengatakan Raja Muhammad VI dan buru-buru meninggalkan Kasablanka setelah meresmikan line-2 kereta di Bandara Mohammed VI. Pembangunan line-2  ini juga mengalami keterlambatan.

Harian Assabah melaporkan, setelah meresmikan pembangunan line-2 itu pada tanggal 23 Januari, Raja Muhammad VI segera meninggalkan  Kasablanka menuju Rabat. Tidak lebih dari 24 jam ia berada di kota itu.

Sehari sebelumnya, Raja Muhammad VI meresmikan Terminal 1 di Bandara Muhammad V.

Informasi yang diperoleh Assabah mengatakan bahwa kemarahan Raja Muhammad terutama ditujukan kepada pihak pemerintah kota dan perusahaan lokal yang bertanggung jawab atas pembangunan.

Pada September 2014, Raja Muhammad VI meluncurkan rencana pembangunan kawasan Kasablanka Raya yang dimulai pada 2015 hingga 2020. Ketika itu Raja Muhammad memimpin penandatanganan 10 perjanjian kerjasama proyek pembangunan senilai 33,6 miliar dirham.

Menurut Assabah, perusahaan “Casa Amenagement” menjadi penanggung jawab utama pekerjaan tersebut. Perusahaan ini menerima 26 miliar dirham dari total anggaran.

Di antara proyek yang terkendala adalah pembangunan pelabuhan di Masjid Hassa II senilai 200 juta  dirham. Proyek yang mulai dibangun tahun 2017 itu seharusnya selesai pada pertengahan 2018. Menurut website resmi perusahaan lokal itu, proyek ini sudah rampung 94 persen dan direncanakan selesai pada Maret depan.

Pekerjaan lain yang terbengkala adalah pembangunan kawasan pinggir pantai Ain Diab senilai 700 juta dirham. Proyek ini juga dimulai pada Januari 2017 dan baru akan selesai pada Maret tahun ini.

Proyek lain yang juga terbengkalai adalah pembangunan “Grand Theatre of Casablanca” senilai 1,44 miliar dirham. [SMC]

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

HUT Ke-17 Partai Gerindra, Hergun: Momentum Refleksi dan Meneguhkan Semangat Berjuang Tiada Akhir

Senin, 03 Februari 2025 | 11:35

Rupiah hingga Mata Uang Asing Kompak ke Zona Merah, Trump Effect?

Senin, 03 Februari 2025 | 11:16

Kuba Kecam Langkah AS Perketat Blokade Ekonomi

Senin, 03 Februari 2025 | 11:07

Patwal Pejabat Bikin Gerah, Publik Desak Regulasi Diubah

Senin, 03 Februari 2025 | 10:58

Kebijakan Bahlil Larang Pengecer Jual Gas Melon Susahkan Konsumen dan Matikan UKM

Senin, 03 Februari 2025 | 10:44

Tentang Virus HMPV, Apa yang Disembunyikan Tiongkok dari WHO

Senin, 03 Februari 2025 | 10:42

Putus Rantai Penyebaran PMK, Seluruh Pasar Hewan di Rembang Ditutup Sementara

Senin, 03 Februari 2025 | 10:33

Harga Emas Antam Merosot, Satu Gram Jadi Segini

Senin, 03 Februari 2025 | 09:58

Santorini Yunani Diguncang 200 Gempa, Penduduk Diminta Jauhi Perairan

Senin, 03 Februari 2025 | 09:41

Kapolrestabes Semarang Bakal Proses Hukum Seorang Warga dan Dua Anggota Bila Terbukti Memeras

Senin, 03 Februari 2025 | 09:39

Selengkapnya