Berita

Foto/Net

Politik

Reforma Agraria Di Era Jokowi Berjalan Baik Tanpa Kegaduhan

SABTU, 26 JANUARI 2019 | 08:46 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Program sertifikat tanah gratis kepada rakyat miskin yang dijalankan pemerintahan Presiden Joko Widodo kerap diplesetkan oleh pihak oposisi.

"Kalau aktivis dan oposisi yang mengatakan seritifikat itu hoax, itu keliru. Sertifikat itu ada," kata Ketua Umum Serikat Tani Nasional (STN), Ahmad Rifai dalam diskusi "Bincang Reforma Agraria era Pemerintahan Jokowi-JK" di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (25/1).

Dikusi yang digagas Aliansi Masyarakat Milenial untuk Reforma Agraria (Amira) juga menghadirkan pembicara lain Cahyo Gani Saputro dari Ikatan Sarjana Rakyat Indonesia (ISRI), Ridwan Darmawan dari Persaudaraan Mitra Tani Nelayan Indonesia (Petani), Benny Soediro dari Keluarga Besar Marhein (KBM), dan perwakilan dari Koalisi Rakyat Nasional (Kornas) Jokowi.

Ahmad Rifai mengakui pada masa pemerintahan Jokowi-JK ini sedang giat-giatnya melaksanakan reforma agraria dengan cara soft, agar reforma agraria berjalan dengan baik, tanpa menimbulkan gejolak serta kegaduhan. Di samping redistribusi lahan, pembagian bibit tanaman pertanian, pelaksanaan reforma agraria juga dilakukan di hilir, dengan cara bagi-bagi sertifikat.

Untuk itu dia menyerukan agar program reforma agraria harus didukung sepenuhnya oleh rakyat, agar ke depan ada keadilan dalam penguasaan lahan.

"Kemandirian pangan bisa terwujud dengan menjadikan petani sebagai pilar utama dan juga rakyat memiliki alat produksi sendiri untuk mengembangkan kehidupannya, menuju kehidupan yang sejahtera," ujar Ahmad Rifai.

Sementara itu, Cahyo Gani Saputro mengemukakan bahwa agraria itu bukan hanya tanah melainkan apa yang dijabarkan dalam Pasal 33 ayat 3 UUD 45, dan sampai sekarang ada ketimpangan kepemilikan lahan, contohnya untuk kawasan hutan hanya sekitar 45 persen lahan hutan dikuasai rakyat, selebihnya dikuasai oleh swasta.

"Ketimpangan kepemilikan lahan inilah yang menjadi latar belakang bagi pemerintah Jokowi-JK untuk melaksanakan Reforma Agraria," terang dia. [rus]

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya