Berita

Hashim Djojohadikusumo dan Basuki Tjahaja Purnama/Net

Politik

Ahok Pernah Fitnah Hashim Djojohadikusumo Kemplang Pajak

KAMIS, 24 JANUARI 2019 | 11:35 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pernah memfitnah pengusaha yang juga petinggi Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo. Kepada orang-orangnya, Ahok mengatakan bahwa Hashim adalah pengemplang pajak dan pembawa lari BLBI.

Itu terjadi pada tahun 2011 lalu, saat  Ahok yang ketika itu adalah anggota DPR RI dari Partai Golkar sedang berusaha untuk ikut pemilihan gubernur DKI Jakarta dari jalur independen.

Tim yang membantu Ahok berusaha mendapatkan KTP dari warga suatu pemukiman di Jakarta Utara. Namun warga menolak memberikan KTP untuk Ahok karena selama ini kehidupan mereka banyak dibantu oleh keluarga Hashim Djojohadikusumo.

Mendengar alasan warga, orang-orang Ahok kurang senang, dan mengatakan bahwa menurut Ahok, Hashim bukan orang yang baik karena mengemplang pajak dan melarikan uang BLBI.

Cerita tentang fitnah Ahok ini disampaikan Hashim dalam pembicaraan dengan redaksi beberapa waktu lalu.

Menurut Hashim, karena itulah, dirinya sempat menolak waktu adiknya, Prabowo Subianto, menyodorkan nama Ahok untuk didukung dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2012.

Hashim akhirnya menyerah pada keinginan Prabowo. Kedua orang ini pun bertekad membantu pasangan Jokowi dan Ahok untuk memenangkan pemilihan gubernur.

“Nama Jokowi memang saya yang ajukan. Tapi kalau nama Ahok bukan dari saya, dan saya sempat menolak keras karena dia pernah memfitnah saya dan keluarga,” ujar Hashim dalam pertemuan di kantornya, Mid Plaza, Jalan Sudirman, Jakarta.  

Walau pernah difitnah Ahok, Hashim akhirnya membuka pintu kantornya untuk Ahok.

“Dia (Ahok) sering kesini, mengadu tidak punya uang untuk kampanye. Dia juga mau nungguin saya di depan lift sampai saya kasih bantuan,” demikian antara lain cerita Hashim. [dem]  


Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

HUT Ke-17 Partai Gerindra, Hergun: Momentum Refleksi dan Meneguhkan Semangat Berjuang Tiada Akhir

Senin, 03 Februari 2025 | 11:35

Rupiah hingga Mata Uang Asing Kompak ke Zona Merah, Trump Effect?

Senin, 03 Februari 2025 | 11:16

Kuba Kecam Langkah AS Perketat Blokade Ekonomi

Senin, 03 Februari 2025 | 11:07

Patwal Pejabat Bikin Gerah, Publik Desak Regulasi Diubah

Senin, 03 Februari 2025 | 10:58

Kebijakan Bahlil Larang Pengecer Jual Gas Melon Susahkan Konsumen dan Matikan UKM

Senin, 03 Februari 2025 | 10:44

Tentang Virus HMPV, Apa yang Disembunyikan Tiongkok dari WHO

Senin, 03 Februari 2025 | 10:42

Putus Rantai Penyebaran PMK, Seluruh Pasar Hewan di Rembang Ditutup Sementara

Senin, 03 Februari 2025 | 10:33

Harga Emas Antam Merosot, Satu Gram Jadi Segini

Senin, 03 Februari 2025 | 09:58

Santorini Yunani Diguncang 200 Gempa, Penduduk Diminta Jauhi Perairan

Senin, 03 Februari 2025 | 09:41

Kapolrestabes Semarang Bakal Proses Hukum Seorang Warga dan Dua Anggota Bila Terbukti Memeras

Senin, 03 Februari 2025 | 09:39

Selengkapnya