Nasaruddin Umar/Net
Nasaruddin Umar/Net
MENGAPA konsep ummah begitu cepat dan mudah diteriÂma? Mengapa begitu gampang menembus batas geografis dan merasuk di dalam lapis-laÂpis budaya masyarakat lokal? Jawabannya karena konsep ummah dibangun di atas asas universal. Konsep ummah IsÂlam mempunyai kekuatan baÂtin sehingga membuat sasaran-sasarannya tidak kuasa menolaknya. Bukan hanya gagasannya masuk akal tetapi juga sehati dengan masyarakat. Apabila stelsel ummah bersentuhan suatu negeri maka serta merta negeri itu respek dan merelakan diri tunduk di bawah spirit konsep ummah. Asas uniÂversal ummah inilah kemudian melahirkan kebuÂdayaan Islam.
Kemudahan penetrasi kebudayaan dan perÂadaban Islam disebabkan karena asas peradaÂban Islam sangat universal dan seolah tidak menimbulkan ancaman bagi kekuatan-kekuaÂtan lokal. Penerimaan konsep ummah tidak menimbulkan ancaman terhadap pusat-pusat kerajaan dan pemerintahan setempat. KalauÂpun ada maka itu memang sejalan dengan nilai-nilai luhur lokal mereka. Para penguasa lokal tetap saja bisa melanjutkan kekuasaan dan pengaruhnya tanpa harus terusik dengan kehadiran orang baru. Uang dihadirkan dalam konsep ummah ialah ajaran, bukan orang.
Di antara asa universal ummah ialah: 1) al-ikha, yaitu menjunjung tinggi rasa persaudaraan kemaÂnusiaan antara para pendatang dan penduduk lokal. Program al-ikha' ini dicontohkan Nabi ketika hijarah ke Madinah. Laki-laki pendatang (muhajiÂrin) dikawinkan dengan perempuan pribumi (anÂshar). Demikian pula sebaliknya, laki-laki anshar dikawinkan dengan perempuan muhajirin. AkibatÂnya pembauran genetik yang dampaknya sangat strategis secara psikologis sangat penting. GenÂerasi penerus kedua kelompok tidak direpotkan lagi dengan isu pribumi dan pendatang, karena terjadi pembauran untuh antara keduanya. 2) Al- Musawa, yaitu prinsip persamaan. Islam memÂperkenalkan asas peradabannya dengan prinsip persamaan (al-musawa). Baik sebagai sesama makhluk biologis, sesama pewaris sejarah peradaÂban masa lalu, dan bentuk-bentuk persamaan lainÂnya. Islam selalu atau lebih sering mengedepankan prinsip persamaan (principle of identity) ketimbang prinsip perbedaan (principle of negation). Prinsip persamaan ini didasari oleh banyak ayat antara lain Q.S. S. aal-Hujurat/49:13).
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Senin, 08 Desember 2025 | 19:12
Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00
Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03
UPDATE
Minggu, 14 Desember 2025 | 10:04
Minggu, 14 Desember 2025 | 10:02
Minggu, 14 Desember 2025 | 09:43
Minggu, 14 Desember 2025 | 09:16
Minggu, 14 Desember 2025 | 09:01
Minggu, 14 Desember 2025 | 08:51
Minggu, 14 Desember 2025 | 08:17
Minggu, 14 Desember 2025 | 08:08
Minggu, 14 Desember 2025 | 07:40
Minggu, 14 Desember 2025 | 07:31