Berita

Kampanye PKS di Medsos/Net

Politik

PBNU Keberatan PKS Cantumkan Gambar Sesepuh NU Untuk Kampanye

SENIN, 21 JANUARI 2019 | 11:13 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menolak kampanye Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di media sosial yang mencantumkan gambar tokoh utama NU yaitu KH. Hasyim Asyari, KH. Wahid Hasyim dan ulama lainnya.

Ketua PBNU yang juga cucu pendiri NU KH. Hasyim Asyari, KH. Aizudin Abdurrahman mengatakan, pencantuman gambanr-gambar itu saat ini viral dan sangat meresahkan warga Nahdliyyin.

Menurut Kiai Aizudin Abdurrahman atau yang akrab disapa Gus Aiz, warga Nahdliyyin sudah sangat paham dengan cara-cara dakwah yang manipulatif yang dilakukan PKS dengan menjadikan isu agama menjadi alat politik.


Gus Aiz menegaskan, PKS secara ideologi pemahaman keislaman tentu sangat berbeda dengan Nahdlatul Ulama.

"Di banyak jejak digital sudah sangat jelas bagaimana PKS sangat toleran dengan gerakan-gerakan radikalisme, HTI dan khilafah, paham dan gerakan yang anti Pancasila," ujar Gus Aiz, Senin (21/1).

Sementara NU mempunyai tanggung jawab kebangsaan. Nasionalisme adalah bagian dari iman, puluhan ribu pesantren NU yang tersebar di seluruh pelosok nusantara harus dilindungi dari politik dan pemahaman yang manipulatif yang bertentangan dengan nasionalisme.

Gus Aiz mengungkapkan, NU masih menimbang-nimbang adanya RUU tentang Pesantren bahkan sangat mungkin menolak, antara lain karena hal-hal sejenis yang dilakukan PKS.

"PKS tidak punya sejarah keislaman dengan Islam di nusantara, justru malah sebaliknya," ujarnya.

Kata dia, banyak khasanah, tradisi dan kearifan pesantren yang harus dijaga dan dilestarikan, pesantren merupakan sistem dan sarana pendidikan yang genuine di nusantara.

"Islam nusantara lahir dari para ulama pesantren, bukan ulama yang diciptakan oleh politisi atau partai politik," tutup Gus Aiz.

Media sosial PKS mencantumkan gambar tokoh utama NU dengan keterangan, jika menang Pemilu 2019, PKS akan mendorong RUU Perlindungan Ulama, Tokoh Agama, dan Simbol Agama. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya