Berita

Ilustrasi/Net

Politik

DEBAT PILPRES 2019

Belum Muncul Gagasan Visioner Pada Kedua Paslon

JUMAT, 18 JANUARI 2019 | 10:54 WIB | LAPORAN: SUKARDJITO

. Reaksi yang bermunculan dengan debat perdana presiden dan wakil presiden di Indonesia hari Kamis malam (17/1), termasuk akademisi.

Menurut dosen komunikasi politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Suko Widodo para calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) tidak memberikan pemaparan pesan yang visioner saat debat perdana tersebut.

Bahkan, sambung Suko, kedua kandidat belum menunjukkan visinya dalam bidang hukum, HAM dan pemberantasan korupsi.

"Menyaksikan debat pertama Pilpres 2019 masih belum menemukan suasana gereget. Terasa kaku dan terasa ada kekeringan pesan yang visioner," tegas Suko dilansir RMOLJatim, Jumat (18/1).

"Kedua kandidat belum memperlihatkan visinya dalam persoalan hukum, korupsi dan HAM (topik yang dibahas)," imbuh Suko.

Suko menjelaskan, kedua capres terlihat mengambang saat menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh panelis.

"Jawaban yang mengemuka dari panelis seharusnya bersifat konsep strategi mendatang, bukan membahas per kasus. Belum muncul gagasan visioner yang bisa menarik perhatian audiens. Malahan topiknya membelok soal ekonomi. Padahal kasus yang dibahas soal hukum, korupsi dan HAM," ujar Suko.

Menurut Suko, agar debat selanjutnya lebih menarik, maka harus dilakukan beberapa perubahan. Salah satunya adalah dengan menertibkan pendukung paslon agar tidak menganggu performa saat debat. Sehingga, kandidat bisa lebih leluasa mengeksplorasi gagasan dan visinya kedepan.

"Pilihan katanya masih belum bersifat evocated atau membangkitkan antusiasme audience. Agar ke depan lebih baik, pemandu juga harus lebih santai dan setting panggung agar dihindarkan dari noise penonton atau pendukung. Agar kandidat bisa leluasa mengeksplorasi gagasan visinya," demikian Suko. [jto]

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

Jokowi, KKP dan BPN Paling Bertanggung Jawab soal Pagar Laut

Senin, 27 Januari 2025 | 13:26

PDIP: Pemecatan Ubedilah adalah Upaya Pembungkaman KKN Jokowi

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:11

UPDATE

Kebijakan Bahlil Ugal-ugalan Bikin Susah Rakyat

Selasa, 04 Februari 2025 | 17:27

Bahlil Dampingi Prabowo Bertemu JK di Istana

Selasa, 04 Februari 2025 | 17:23

Legislator PKB Bingung Bulog DKI Mau Serap Ribuan Ton Beras

Selasa, 04 Februari 2025 | 17:13

BPH Curhat soal Dana Rp50 Miliar Masih Nyangkut di Kemenag

Selasa, 04 Februari 2025 | 17:02

Dewan Kebon Sirih Apresiasi Bantuan Modal UMKM Buat Program MBG

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:51

Kompromi Trump Basa-Basi, Dolar AS Masih di Atas Rp16.300

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:50

Pengecer Bisa Jual LPG 3 Kg, Eddy Soeparno: Prabowo Mendengar Aspirasi Masyarakat

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:47

Ferry Juliantono Dorong Alumni Fresh Unpad Buktikan Ilmu ke Rakyat

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:45

UU BUMN Sah, DPR: Penunjukan Direksi Tetap Domain Kementerian BUMN

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:29

Tidak Mau Disalahkan, Bapanas Sebut Kebijakan Impor Daging Ranah Kementan

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:28

Selengkapnya