Berita

Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno/ist

Politik

Antara Teleprompter dan ‘’Kembali ke Laptop’’

RABU, 16 JANUARI 2019 | 06:56 WIB | OLEH: JOKO INTARTO

NETIZEN heboh. Gara-gara Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 02, berpidato dengan isi yang bagus dan disampaikan dengan lancar. Kata mereka wajar kalau Prabowo tampil bagus dalam acara Pidato Kebangsaan di Jakarta Convention Center Selasa malam lalu (14/1), karena memakai teleprompter.

Seorang kawan bercerita, di grup whatsapp-nya, sekarang ramai diskusi soal penampilan Prabowo yang memikat dalam Pidato Kebangsaan itu. Sayangnya diskusi yang seru bukan soal isi pidatonya. ‘’Yang didiskusikan adalah teleprompter itu. Sebagian mengatakan, Prabowo pakai teleprompter. Sebagian mengatakan sebaliknya,’’ kata kawan saya.

Benarkah Pak Prabowo memakai teleprompter dalam Pidato Kebangsaan itu? Mengapa harus memakai teleprompter dalam berpidato? ‘’Sebaiknya saya jelaskan dulu yang dimaksud dengan teleprompter. Saya khawatir, peserta debat di grup whatsapp itu ada yang tidak mengerti fungsi teleprompter, atau lebih parah lagi: belum pernah melihat wujudnya,’’ jawab saya.

Teleprompter adalah layar untuk alat bantu baca. Itu prinsip dasarnya. Bentuknya bermacam-macam. Disesuaikan dengan kebutuhannya.

Yang paling sederhana berupa lembaran kertas. Isinya kalimat-kalimat yang harus dibaca. Teleprompter jenis ini biasa digunkanan untuk presenter dalam produksi rekaman program video. Kertas itu ditempelkan pada tripod kamera.

Seiring kemajuan teknologi, dibuatlah teleprompter versi baru. Menggunakan LED screen dan cermin. Dipasang menyatu dengan kamera. Teleprompter modern itu diproduksi tahun 1950. Produsennya: TelePrompter (P besar). Perusahaan di Amerika Serikat. Fungsi teleprompter model anyar itu tidak beda dengan lembaran kertas. Juga dipakai untuk produksi rekaman.

Dalam perkembangannya, teleprompter dinilai sangat membantu untuk memandu presenter dan pembicara dalam berbagai kesempatan. Misalnya, pidato dan talkshow. Tapi, menggunakan model teleprompter kertas atau layar akan terasa aneh bagi penonton di depan panggung.

Maka, lahirlah modifikasil. Teleprompter untuk panggung berbeda. Wujudnya adalah sebuah layar yang dipasang di atas panggung. Menghadap ke pembicara. Membelakangi penonton.

Pentingkah teleprompter? Sangat penting! Mereka yang pernah bekerja di studio televisi, rumah produksi dan event organizer, pasti sepakat dengan saya.

Teleprompter berguna untuk mengarahkan presenter berita, narasumber talkshow dan pembicara di podium agar bisa menyampaikan pesan dengan lengkap dan runtut, mengurangi risiko salah ucap dan lupa serta mengingatkan durasi waktu yang tersisa.

Untuk presenter berita, teleprompter menampilkan naskah berita yang akan dibaca. Lengkap dengan titik dan komanya. Sedangkan untuk presenter talkshow dan pidato, teleprompter hanya menampilkan outline atau garis besar urut-urutan tema yang akan disampaikan. Tampilan pada layar itu diatur seorang operator terlatih yang berada di ruangan master control.

Apakah seorang tokoh sekaliber Prabowo Subianto masih harus berpidato di depan massa menggunakan bantuan teleprompter? Menurut saya: harus. Menggunakan teleprompter akan membuat pidatonya lebih terarah, tidak ada yang terlewat dan tepat waktu.

Bung Karno yang dikenal sebagai orator ulung pun, sering berpidato menggunakan bantuan teleprompter. Bentuknya saja yang berbeda karena saat itu masih kuno: secarik kertas kecil berisi pokok-pokok pidato. Mungkin juga ada catatan-catatan kecil yang sulit diingat seperti nama orang, nama tempat, judul buku atau film dan kutipan penting lainnya.

Tukul Arwana, presenter ‘’Bukan Empat Mata’’, juga menggunakan teleprompter dalam setiap siaran. Tetapi, penonton tidak menyadari hal itu. Tukul menyiasati dengan trik mengajak penonton untuk meneriakkan kalimat, ‘’Kembali ke laptop’’. Pada saat itulah, Tukul membaca layar laptopnya untuk mengetahui poin apa yang harus disampaikan selanjutnya.

Pidato Kebangsaan bukanlah program komedi seperti ‘’Bukan Empat Mata’’. Saya tidak bisa membayangkan, bagaimana komentar netizen seandainya Prabowo Subianto setiap kali harus mengajak pendukungnya meneriakkan, ‘’Kembali ke laptop.’’ Bisa jadi video viral "Mati ketawa ala Amerika…''. [***]

Penulis adalah praktisi siaran langsung

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya