Berita

Amin Rais/Net

Politik

Amin Rais Merinci 3 Bukti Pemerintahan Jokowi Sangat Otoriter

SELASA, 15 JANUARI 2019 | 14:27 WIB | LAPORAN:

Pemerintahan Jokowi-JK dinilai cenderung sangat otoriter. Jauh dari kehidupan demokrasi yang selama ini diidamkan oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Amien Rais menegaskan, selama empat tahun terakhir berkuasa, Jokowi sudah mengubah wajah, isi, dan arah demokrasi negeri ini.

"Jadi Pak Jokowi itu emoh demokrasi, memang tidak mau," ujar Amien dalam diskusi bertajuk "Refleksi Malari Ganti Nahkoda Negeri?" di kantor Seknas Prabowo-Sandi, Jalan Hos Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/1).


Lebih lanjut Amien Rais menyebutkan beberapa ciri yang mengindikasikan bahwa pemerintahan Jokowi sangat otoriter.

Pertama, kata Amien Rais, dikriminalisasinya beberapa tokoh oposisi yang kritis.

"Setiap dari oposisi harus dibasmi. Nah ini Om Joko itu pekerjaannya memang mengempeskan oposisi. jadi kalau bisa partai-partai yang tidak bergabung itu dipecah belah, dikucilkan, sehingga ketakutan," jelasnya.

Ciri yang kedua, lanjut mantan ketua MPR ini, hampir semua media massa di kuasa parpol pendukung pemerintahan.

"Hampir 95 persen. Pak Harto saja tidak mampu. Jadi memang Om Joko ini luar biasa. Sehingga the minds of the people itu, pikiran masyarakat kebanyakan itu dibentuk apa maunya media massa itu," urainya.

Adapun ciri ketiga, tambah dia, yakni tindak pidana korupsi bernilai fantastik menyeret banyak pejabat pemerintahan baik di pusat maupun daerah.

"Jadi ada teori politik bahwa ada korelasi positif antara kekuasaan dan tindak korupsi. Makin tinggi kekuasaan makin menjulang korupsinya. bagaimanapun juga korupsi terbesar pasti ada di Istana dan sekitarnya. itu pasti," tegasnya.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya