Berita

Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra/Net

Politik

PBB Tidak Mungkin Netral Dalam Pilpres, Tunggu Akhir Januari

SELASA, 15 JANUARI 2019 | 14:22 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menegaskan partainya tidak akan bersikap netral dalam Pilpres 2019.

PBB pasti akan memberikan dukungan kepada salah satu pasangan calon. Namun pasangan mana yang akan didukung, Yusril mengatakan akan diputuskan pada akhir Januari ini dalam forum Rapat Kerja Nasional (Rakernas).

Demikian disampaikan Yusril menjawab pertanyaan wartawan usai memberikan pidato di hadapan 287 Caleg PBB se-Provinsi Jambi dan 250 pengurus wilayah dan cabang PBB se-Jambi, Selasa (15/1). Kehadiran Yusril dalam rangka konsolidasi dan pemantapan para Caleg untuk menghadapi Pemilu 2019.


Menjawab pertanyaan adanya deklarasi para Caleg PBB dalam mendukung salah satu paslon, Yusril mengatakan deklarasi itu tidak mengatasnamakan partai melainkan oleh pribadi caleg.

Kalaupun kegiatan itu terorganisir, lanjut Yusril, dia mengatakan bahwa pengorganisasian itu bukanlah dilakukan oleh partai maupun organ partai. Yusril memberi contoh di Sumatera Utara, deklarasi itu dilakukan oleh 23 dari 668 caleg PBB yang ada di Sumut.

"DPP PBB selama ini mendiamkan saja deklarasi-deklarasi itu karena menghormati dinamika dan perbedaan di dalam partai. Yang penting jangan salah-menyalahkan apalagi sampai menjelekkan satu sama lain," ungkap dia.

PBB, tambah Yusril adalah partai berdaulat, yang langkah politiknya tidak bisa dipaksakan dari luar struktur partai. Semua anggota partai dituntut untuk menaati keputusan partai.

Ditanya apa yang dilakukannya sebagai penasehat hukum pasangan Jokowi-Ma'ruf, Yusril mengatakan dia berkepentingan agar Pemilu berjalan secara jurdil.

Sebagai partai Islam, PBB juga berkepentingan agar tidak ada kebijakan-kebijakan Pemerintah yang bertentangan dengan Islam dan umat Islam.

"PBB tidak sekedar berteori membela Islam. PBB selalu berada paling depan membela Islam termasuk mencegah terjadinya presekusi dan kriminalisasi terhadap para ulama," tegas Yusril.

Terakhir, Yusril juga mengatakan bahwa dirinya telah memberikan advis secara langsung kepada Presiden Jokowi agar tidak pernah ada kebijakan yang merugikan kepentingan umat Islam, apalagi memberi angin kepada bangkitnya kembali Komunisme.

"Pak Jokowi sepakat dengan hal itu," tutup Yusril mengakhiri keterangannya. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya